Kesakitan Selama Seminggu, Bocah di Tiongkok Sematkan 20 Magnet ke Kelaminnya Hingga Karatan

6 Juni 2020, 10:03 WIB
ILUSTRASI toilet laki-laki.* /pixabay

PR BOGOR - Seorang bocah yang masih berusia 11 tahun di Tiongkok mengaku kesakitan di bagian bawah perutnya selama satu minggu.

Alhasil, air kencing bocah tersebut pun mengeluarkan darah sehingga kedua orang tuanya bingung tidak kepalang.

Atas kejadian tersebut, lantas kedua orang tuanya membawa sang bocah ke dokter untuk mengetahui rasa sakitnya yang tidak tertahan.

Baca Juga: PKI Makin Gencar dengan Muncul di Produk Sepatu Mahal, Simak Faktanya

Setelah berkonsultasi dengan dokter, penyakit sang bocah akhirnya diketahui.

Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, dokter melakukan pemeriksaan dengan menggunakan prosedur sistoskopi pada bagian yang dikeluhkan sang bocah.

Usut punya usut, ternyata anak laki-laki yang 'penuh keingintahuan' itu memasukan sejumlah bola magnetik lewat kelaminnya.

20 bulatan besi berukuran 5 mm 'diselipkan' diam-diam tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya.

Baca Juga: Komandan Militer AS: Tiongkok Manfaatkan Wabah Covid-19 untuk Kuasai Laut China Selatan

Bocah asal Dongguan, Tiongkok Selatan itu benar-benar ketakutan saat ingin memberitahukan kelakuannya yang mengejutkan kepada kedua orang tuanya.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Keluarkan Darah saat Buang Air, Seorang Bocah Ternyata Masukkan 20 Bola Magnet ke Kelaminnya'.

Menurut Kepala Urologis Rumah Sakit Anak Dongguan, dr. Li Honghui, kedua orang tuanya baru tahu saat memaksakan sang bocah untuk periksa ke dokter.

Bocah itu awalnya mengalami beberapa gejala, seperti sering kencing disertai rasa sakit.

Baca Juga: UPDATE COVID-19 di Kabupaten Bogor 5 Juni: Total Kasus Capai 244, Sementara 110 Meninggal

Dokter Li kemudian melakukan sistoskopi, prosedur endoskopi untuk mengamati kondisi salurah kandung kemih menggunakan kamera mini.

Terlihat jelas di dalamnya, terdapat bola-bola magnetik besi yang mulai karatan karena sering terkena cairan.

Akibatnya, kini bocah tersebut membutuhkan pembedahan minimal agar seluruh bola bisa keluar dengan selamat.

Baca Juga: Store Persib Bandung Beroperasi Sejak 2 Mei, Dibuka Pukul 11.00 sampai 18.00 WIB

"Kami tak mampu mengeluarkan 20 bola tersebut lewat sistoskopi, jadi kami memilih untuk melakukan pembedahan seminimal mungkin," kata dr. Li.

Langkah ini mau tidak mau diambil karena saluran kencing atau uretra terlalu kecil untuk bola sebesar itu.

Beruntung, proses operasi berhasil dilakukan dan seluruh bola keluar dalam kondisi berwarna kecoklatan.

Baca Juga: UPDATE COVID-19 di Kota Bogor 5 Juni: 50 Orang Dinyatakan Sembuh, 73 Orang Diawasi

Dokter Li mewajarkan tindakan tak biasa yang dilakukan bocah tersebut.

"Anak-anak benar-benar kepo dengan tubuh mereka seiring pertumbuhannya," ungkap dr. Li.

"Untuk kasus memasukan benda ke saluran kencing, kami temukan dalam dua kelompok bocah laki-laki, yakni lima hingga enam dan 10 hingga 13," tukasnya.

Baca Juga: Mahasiswa 'Lulusan COVID-19' Diwisuda Virtual, Pesan Sandiaga Uno: Jadilah Generasi yang Berjaya

Lebih lanjut, dr. Li menjelaskan, anak-anak terkadang benar-benar takut untuk memberitahukannya pada orang tua.

Oleh karena itu, orang tua harus perhatian pada anaknya dan segera membawa mereka ke dokter jika ada keluhan saat kencing, seperti beser, kesakitan atau berdarah.*** (Mahbub Ridhoo Maulaa/PR)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler