Apa Itu ISPA: Ini Penjelasan, Pencegahan, Cara Pengobatan, dan Gejalanya pada Tubuh Manusia

- 16 Agustus 2023, 13:57 WIB
Tingginya angka polusi udara di Jakarta belakangan ini menyebabkan jumlah warga yang terinfeksi penyakit ISPA meningkat.
Tingginya angka polusi udara di Jakarta belakangan ini menyebabkan jumlah warga yang terinfeksi penyakit ISPA meningkat. /Pexels.com/Cottonbro Studio

PEMBRITA BOGOR - Akhir-akhir ini, kondisi udara di Jakarta sedang memburuk. Bahkan, berdasarkan dari data IQAir beberapa hari lalu, Jakarta pernah berada di posisi pertama sebagai kota paling berpolusi di dunia. Ditambah lagi, kondisi di Indonesia yang masuk musim kemarau dengan cuaca yang cukup di luar nalar, membuat penyakit pernafasan mulai datang menghampiri. Salah satunya yaitu penyakit ISPA.

Banyak masyarakat Indonesia yang masih belum paham tentang penyakit ISPA dan bahayanya. Bahkan, beberapa masyarakat masih meremehkan penyakit ini dan beranggapan akan sembuh dengan sendirinya. Lantas, apakah penyakit ISPA itu? Bagaimana cara mengobatinya?

Apa Itu ISPA, Ini Penjelasan dan Pengertiannya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemerintah Kabupaten Tangerang (@pemkabtangerang)

ISPA yang merupakan kependekan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, merupakan penyakit yang memengaruhi saluran pernapasan atas, yang meliputi hidung, tenggorokan, faring, laring, dan bronkus.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaru di Sukabumi yang Cocok Buat Refreshing di Akhir Pekan, Catat Yuk!

ISPA juga merupakan salah satu penyakit menular dan rentan mengenai anak-anak, di mana imunitas mereka masih berkembang. Selain itu, kondisi ini juga terjadi pada lansia, yang biasanya telah mengalami penurunan kekebalan tubuh.

Penyebab ISPA

ISPA disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan, baik pernapasan atas maupun bawah. Namun, paling sering terjadi pada bagian pernapasan atas.

Virus yang umum menyebabkan ISPA, seperti rhinovirus (menyebabkan flu), adenovirus (menyebabkan bronchitis, pneumonia, dan flu), eneterovirus, virus para influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan yang terbaru, coronavirus (menyebabkan COVID-19). Sementara, bakteri penyebab ISPA, seperti Streptococcus pyogenes yang dapat menyebabkan faringitis.

Baca Juga: Cukup Campurkan Air Mawar Mustika Ratu dengan Madu untuk Bikin Masker, Dijamin Wajah Terlihat Cerah Glowing

Penularan ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi, bisa lewat penyebaran udara ataupun sentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri penyebab ISPA.

Gejala dan Tanda-Tanda Terkena ISPA

Beberapa gejala umum yang biasanya dirasakan oleh pengidap ISPA, di antaranya sebagai berikut:

  • Batuk
  • Demam
  • Nyeri kepala
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri tenggorokan atau nyeri telan
  • Timbul gejala sinusitis (hidung beringus, demam dan wajah terasa nyeri)
  • Kekurangan oksigen sehingga menyebabkan warna kulit menjadi kebiruan
  • Kesulitan untuk bernapas

Baca Juga: Pelaku Pengeroyokan-Perampasan Motor Bocah SMP di Sunter Jakut Ditangkap Polisi, Motifnya Gegara Cemburu

Tanda-tanda lain ISPA yang bisa saja terjadi, seperti:

  • Bau mulut
  • Badan pegal-pegal
  • Sakit kepala
  • Hiposmia atau hilangnya indra penciuman
  • Mata gatal

Jenis ISPA berbeda-beda dan bisa memiliki gejala yang berbeda pula. Tanda-tanda ISPA mulai muncul rata-rata satu hingga tiga hari setelah melakukan kontak dengan orang lain yang terinfeksi. Lalu, tanda - tanda ISPA ini biasanya berlangsung selama 7 hingga 10 hari. Terkadang juga bertahan hingga 3 minggu.

Baca Juga: Dari Gatsby Hingga Pucelle, Inilah 5 Rekomendasi Parfum Wanita yang Wanginya Tahan Lama di Alfamart

Kapan Harus ke Dokter dan Bagaimana Mengetahui Adanya ISPA?

Sebagian besar kasus ISPA dapat sembuh dengan perawatan sendiri di rumah, seperti yang sudah disinggung sedikit pada awal pembahasan. Namun, ISPA juga dapat menyebabkan komplikasi dan bersifat parah jika tidak dapat penanganan yang tepat.

Membawa ke dokter jika kondisi semakin memburuk adalah pilihan yang bijak. Namun, tidak harus menunggu hingga kondisinya parah. Ketika sudah terinfeksi (misal, sudah batuk selama dua hari) juga bisa langsung dibawa ke dokter. Nantinya, dokter akan mendiagnosa kondisi si penderita.

Baca Juga: PDIP Istiqomah Respons Peta Pertarungan Pilpres 2024 Usai Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Diagnosis akan dimulai dengan anamnesis berupa pertanyaan seputar riwayat kesehatan serta gejala yang dialami pasien. Kemudian, dokter akan melanjutkan pada pemeriksaan fisik, meliputi telinga, hidung dan tenggorokan untuk mengetahui adanya infeksi.



Selain itu, dokter juga melakukan pemeriksaan dengan stetoskop untuk mengecek apakah ada penumpukan cairan atau peradangan pada organ paru-paru. Apabila pasien mengalami gejala sesak napas, maka akan dilakukan pemeriksaan kadar (saturasi) oksigen. Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang melalui beberapa tes seperti:

  • Tes laboratorium menggunakan sampel dahak pasien
  • Melakukan tes darah
  • Melakukan rontgen dada atau bahkan CT scan dengan tujuan meninjau lebih jauh kondisi paru-paru pasien
  • Swab Antigen atau PCR jika ada indikasi terkena COVID-19

Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Tajur Bogor Terekam Kamera Drone, Satu Pengendara Motor Tewas Tergeletak di Jalanan

Cara Mencegah Terjadinya Penyakit ISPA

Untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA sebenarnya mudah dilakukan. Caranya yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu tidak mengonsumsi makanan berminyak dan minuman dingin terlalu sering, memakai masker jika ingin bepergian, tidak merokok, dan mendapatkan asupan oksigen yang cukup serta olahraga yang cukup. Terutama olahraga pernafasan.

Selain itu, menghindari stress juga termasuk pencegahan jika seseorang sudah menderita sesak nafas atau asma, untuk menghindari penyakit tersebut kambuh atau menambah parah penyakit ISPA lainnya.

Baca Juga: Hanya dengan Air Mawar Viva Dicampur Kopi, Bikin Wajah Putih Mulus dan Glowing Seketika, Begini Caranya

Pengobatan Penyakit ISPA

Apabila sudah terkena penyakit ISPA, alangkah baiknya untuk mencoba melakukan pengobatan sendiri terlebih dahulu di rumah. Caranya, bisa dengan cara tradisional, di antaranya seperti meminum minuman seperti teh hangat ataupun wedang jahe. Bisa juga membeli obat yang tersedia di warung terdekat.

Jika pengobatan yang dilakukan selama tiga hari belum ada perubahan, segeralah dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, bila kondisinya semakin parah, maka bisa dilakukan pengecekan seperti yang sudah dibahas di atas, bila perlu, lakukan rawat inap untuk mendapatkan perawatan intensif.

Baca Juga: Rekomendasi Drama Korea Romantis Terbaik yang Wajib Ditonton, Siapkan Tisu sebelum Nonton Dijamin Baper!

Dapatkan update berita pilihan seputar Bogor, Jawa Barat, nasional, dan breaking news setiap hari dari https://bogor.pikiran-rakyat.com. Caranya klik link https://gnews/prbogor kemudian klik tombol ikuti. Setelahnya, Anda bisa mengetahui informasi terbaru dari kami.***

Editor: Ina Yatul Istikomah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah