Untuk Wanita, Dilarang Periksa Payudara Usai Divaksin, Ini Penjelasan Dokter hingga Dilarang Stres

27 Februari 2021, 16:36 WIB
Wanita dianjurkan tidak memeriksakan payudara setelah selesali menjalani proses vaksinasi Covid-19. /pixabay/Hans/Dok PRBogor.com.


PR BOGOR - Untuk Anda kaum wanita, dianjurkan tidak memeriksakan payudara setelah selesali menjalani proses vaksinasi Covid-19. Sejumlah ahli mengatakan, ada pembengkakan pada daerah samping payudara Anda jika terkena radiasi akibat pemeriksaan MRI.

Meski tidak berbahaya secara medis, namum ahli radiologi mengakui, pemeriksaan payudara tersebut membuat banyak wanita stres.

Mereka memastikan dan sudah mengujinya, jika dampak vaksin covid-19 pada payudara Anda akan segera beralalu dalam beberapa hari.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini, 27 Februari 2021: Akankah Aldebaran Berhasil Membebaskan Randy?

Dengan kondisi tersebut, para ahli merekomendasikan agar Anda melakukan penundaan pemeriksaan payudara usai vaksinasi.

Ahli radiologi dari Cleveland Clinic yang turut dalam penelitian, Dr. Laura Dean, mengatakan, ​​
pembengkakan kelenjar getah bening akan terdeteksi selama pemindaian MRI payudara.

Hal itu kemudian bisa menyebabkan kekhawatiran, yang mengarah ke lebih banyak tes termasuk biopsi dan membuat seseorang cemas.

Baca Juga: Baru Dilantik, Gibran Rakabuming Langsung Matangkan Proyek Rel Layang di Palang Joglo Solo

Para peneliti di Hospital of the University of Pennsylvania menemukan, ada pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak berbahaya pada wanita yang baru-baru ini mendapatkan vaksinasi tak lama sebelum jadwal MRI mereka.

Pembengkakan selalu terjadi di sisi tempat vaksinasi.

Ffek samping uji klinis Moderna.

Sedikitinya, peneliti menemukan 10 persen penerima vaksin mengalami pembengkakan kelenjar getah bening setelah dosis pertama.

Baca Juga: Kritik Soal Investasi Miras, Mardani Ali Sera: Bangsa jika Sudah Kehilangan Arah akan Melakukan Apa Saja

Setelah itu, sekitar 14 persen peserta mengalami hal yang sama pada pemberian dosis kedua vaksin.

Namun dalam penelitian tersebut, para ahli melihat pembengkakan biasanya hilang 2-4 hari setelah vaksinasi.

"Seharusnya tidak menjadi perhatian karena ini tanda vaksin menstimulasi sistem kekebalan," kelasnya disepeti dikutip PRBogor.com dari PMJ News.

"Sistem kekebalan Anda meningkatkan respons."

"Itu dan melakukan apa yang seharusnya dilakukannya," kata ahli radiologi dari Cleveland Clinic yang turut dalam penelitian, Dr. Laura Dean.​​​​​​​

Dean memastikan jika kelenjar getah bening membesar di satu sisi tubuh, biasanya tidak berbahaya.

Namun, jika dibiarkan, dalam kasus kecil, dapat menandakan kanker payudara atau limfatik, yang biasanya memerlukan biopsi.

"Selalu ada risiko dan keseimbangan dari cukup berhati-hati sehingga kita tidak melewatkan sesuatu seperti kanker."

"Tapi kemudian, tentu saja, tidak membuat pasien mengalami stres yang tidak semestinya dan sedikit ketidaknyamanan saat menjalani biopsi," kata Dean.

Dean menyarankan agar Anda yang akan memeriksakan payudara setelah proses vaksinasi Covid-19 sebaiknya melakukan penjadwalan ulang.

Kemudian Anda menindaklanjutinya 4-12 minggu setelahnya, untuk melihat apakah pembengkakan yang terdeteksi telah hilang.

Dalam hasil studi, Society of Breast Imaging merekomendasikan penjadwalan pemeriksaan skrining payudara dilakukan 4-6 minggu setelah dosis kedua.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler