Tersiar Kabar Kasus Covid-19 di Surabaya Tinggi hanya Konspirasi Elite Global, Simak Faktanya

6 Juni 2020, 11:01 WIB
TRI Rismaharini menghadiri perayaan Hari Jadi Kota Surabaya.* /Instagram @trirismaharini/

 

PR BOGOR - Tersiar kabar di media sosial hasil tangkapan layar di percakapan Whatsapp berisi sebuah narasi yang memuat tentang virus corona.

Narasi tersebut menggiring opini tentang kasus Covid-19 yang saat ini terjadi di Surabaya.

Dalam percakapan itu, disebutkan, tingginya kasus Covid-19 di Surabaya hanya sebatas konspirasi elite global.

Baca Juga: Kesakitan Selama Seminggu, Bocah di Tiongkok Sematkan 20 Magnet ke Kelaminnya Hingga Karatan

Bahkan dalam percakapan itu menyebutkan, berita-berita yang dimuat di media arus utama itu tidak nyata, hanya menakut-nakuti masyarakat.

Hasil penelusuran Pikiranrakyat-bogor.com dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi (https://www.kominfo.go.id/), tidak dibenarkan kasus Covid-19 di Surabaya hanya karena konspirasi elite global.

Sejumlah Ahli dan Pejabat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menyebutkan, terdapat empat faktor yang menyebabkan kasus Covid-19 di Surabaya melonjak.

Baca Juga: PKI Makin Gencar dengan Muncul di Produk Sepatu Mahal, Simak Faktanya

Beberapa di antaranya semakin masifnya tes virus corona yang dilakukan oleh otoritas setempat, besarnya mobilitas penumpang di Bandara Internasional Juanda, transmisi lokal, dan tidak berjalannya PSBB sesuai harapan.

Selain itu, penelitian menyatakan bahwa virus corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, bukanlah hasil manipulasi laboratorium.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari reuters, sejak 1 Mei 2020, kasus di Provinsi Jawa Timur meningkat lebih 300 persen.

Baca Juga: Tak Kenal Wabah COVID-19, Otoritas Tiongkok Berencana Gusur Pemakaman Etnik Uyghur

Jumlah kasus di Jawa Timur berpusat di Kota Surabaya, kota yang memiliki jumlah penduduk 3 juta jiwa.

Muhammad Fikser, juru bicara satuan tugas penyakit di Surabaya membenarkan, rumah sakit di Surabaya dibanjiri pasien.

Hanya saja, Fisker mengklaim peningkatan kasus di daerahya masih terkendali.

Baca Juga: Mahasiswa 'Lulusan COVID-19' Diwisuda Virtual, Pesan Sandiaga Uno: Jadilah Generasi yang Berjaya

"Kami bersyukur situasi di Surabaya masih terkendali, meskipun ada petugas medis yang telah terinfeksi, sehingga beberapa rumah sakit harus ditutup karena mereka tidak dapat menerima lebih banyak pasien," katanya.

Dapat disimpulkan, klaim narasi yang menyebutkan, tingginya kasus Covid-19 di Surabaya hanya konspirasi elite global, terbukti salah

Sehingga informasi yang beredar dalam bentuk narasi dan foto tersebut dapat digolongkan dalam kategori konten keliru.

Baca Juga: Mahasiswa 'Lulusan COVID-19' Diwisuda Virtual, Pesan Sandiaga Uno: Jadilah Generasi yang Berjaya

Dapat diketahui, konten-konten kelir biasanya memuat pernyataan, foto, atau pun video peristiwa yang sempat terjadi pada suatu tempat.

Hanya saja secara substansi dalama narasi-narasi tersebut ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Hingga Sabtu 6 Juni 2020, Kota Surabaya mengonfirmasi kasus positif Covid-19 mencapai 2880 orang. Sementara ada pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 3236 orang.

Baca Juga: Store Persib Bandung Beroperasi Sejak 2 Mei, Dibuka Pukul 11.00 sampai 18.00 WIB

Sedangkan kasus orang dalam pemantauan (ODP) masih ada sekitar 3831 orang.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler