5 Puisi Tema Tahun Baru 2021 Berisi Harapan dan Doa yang Cocok Dibagikan di Media Sosial

31 Desember 2020, 22:01 WIB
Ilustrasi tahun bari 2021. /PIXABAY


PR BOGOR - Tahun baru 2021 sebentar lagi akan tiba, banyak cara yang dilakukan untuk memperingati malam pergantian tahun ini.

Salah satu Anda dapat kirim kan kata-kata puisi kepada orang terkasih Anda.

Berikut PRBogor.com akan memberikan rekomendasi bacaan puisi untuk memperingati malam tahun baru 2021 sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: 4 Lirik Lagu untuk Rayakan Tahun Baru 2021, Salah Satunya Buka Semangat Baru dari Ello

1. Ga kerasa yaaaaa- Sajak Rindu
Ga kerasa sudah di penghujung tahun
2020 mmebuat banyak rencana berubah
Membuat banyak sekali kesedihan
Hmm, iya badaimu kencang sekali

Aku hampir kesulitan menyelamatkan diri
Tapi nyatanya, aku masih ada
Masih suka ketawa-ketawa juga sesekali
Walaupun sedihnya lebih seringkali

Terima kasih ya
Di tahun ini aku banyak sekali mendapatkan pelajaran

Baca Juga: 19 Pantun Jenaka Ucapan Selamat Tahun Baru 2021 yang Cocok Dibagikan ke Teman-teman

2. Kembang Api- Fajar DS

kurelakan diriku terbakar dalam apimu
Sebab malam ini kau mesti bahagia
Walau malam yang kita rayakan hanya pergantian hari
Atau dengung lonceng yang tak lagi bisa berbunyi

Tak ada pesta, tak ada
Tak ada riuh di luar jendela
Dan sepi memasukimu seperti aroma jagung
Yang tak habis kau santap
Asin, Asin, terlalu asin

Kau bayangkan setiap orang
adalah orang lain

Malam ini, kau boleh membakarku
Dan merayakan kepergianku
Meski aku masih ingin menari sekali lagi
Di cahaya penghabisan ini

Aku mencintaimu, walau aku tau
Besok pagi, aku akan jadi sisa-sisa abu
Yang kau sapu dari beranda rumahmu

Baca Juga: Intip 5 Adegan Peran Antagonis Elsa yang Sukses Bikin Greget Penonton Ikatan Cinta

3. Tahun Kepergian- ChandraMalik
Tiap tahun tahun pergi
Bertahun-tahun tahun pergi
Sudah bertahun-tahun begitu
Sudah bertahun-tahun berlalu
Dan entah sampai kapan
Seperti ini tahun berjalan

Waktu sedemikian cepat
Kadang sebegitu lambat
Namun seluruhnya tepat
Ajal menghampiri alamat
Manusia dihampiri wafat
Kenangan sepintas lewat

Tahun datang tahun pergi
Berulang-ulang berkali-kali
Tapi tak pernah sama tahun ini
Tak pernah sama dengan nanti
Tak pernah sama dengan tadi
Dan kau sungguh tak terganti

Baca Juga: Roy Suryo Sempat Prediksi Pemeran Kasus Video Syur Gisel, Akurasinya Hanya 78 Persen

Tidak tiap tahun kita ulang tahun
Tahun lalu tak datang tiap tahun
Tahun ini bukan pengulangan tahun
Tahun ini tahun tak tertahankan
Terasa terlalu banyak kepergian
Dan kita rasa semakin kesepian

Segala yang pada mulanya ada
Padahal sesungguhnya fana belaka
Pada akhirnya tiba giliran meniada
Dan pada antrian nomor berikutnya
Siapa tahu akan dipanggil nama kita
Bukan karena tua bukan pula muda

Sakit atau sehat hanya perantara
Menjadi tanda kita pernah bahagia
Tapi bukan tanggal merah almanak
Bukan penanda kebahagiaan kelak
Hidup bukan menunda kepergian
Hendak ke mana kita tahun depan

Baca Juga: Jangan Bingung, 20 Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru 2021 Spesial Edisi Khusus Medsos

4. Penghujung Desember - Putri Rengganis
Entahlah
Desember selalu memberiku kelam
Begitu kejam memberiku sepi
Seperti telah melemparkanku ke hutan belantara
Menghempaskabku di tengah badai
Mengasingkanku di planet sunyi
Membekukan hati
Mengaburkan rasa
Mematahkan kesejatian cinta

Dipenghujung ini
Ingin kutittipkan semua sesak
Semua yang mencekamku
Semua resah
Kecewa
Dari luka yang bersisa

Ah Desember
Aku masih mengharap embun
Menitik indah diujung daun
Menunggu bias matahari pagi
Tuk sekedar mengukir senyum
Menatap masaku yang akan datang

Baca Juga: Soal Pembubaran FPI, Mantan Kepala BIN: Benalu Demokrasi Adalah Para Provokator dan Demagog

Terimakasih Desember
Warna yang kau beri di ujung tahun adalah pelangi hidupku

Selamat tahun baru
Berilah aku senyum dan bahagia di tahun depan

5. Di Batas Kota Akhir Tahun- Juniarso Ridwan
Kota tua. Reklame raksasa mengobral agama baru
Pohon-pohon tunduk memeluk bumi
Aku pun menjadi rayap di pelataran sebuah mal

Menghitung daun luruh di alis matahari
Seperti mengitari jejak kematian
Yang diiringi arak-arakan barongsay

Kini kota menjelma sebuah botol
Yang terbenam dalam bara api
Dan akupun menjadi rayap. Berdesakan

Kesepian telah terjual.***

Editor: Bayu Nurullah

Tags

Terkini

Terpopuler