Facebook Uji Coba Kebijakan Baru, Iklan Politik di Indonesia Dikabarkan Akan Dibatasi

12 Februari 2021, 19:08 WIB
Salah satu platform media sosial, Facebook. /PIXABAY

PR BOGOR - Platform Facebook sempat menjadi salah satu media sosial populer di berbagai kalangan.

Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, kini popularitas media sosial Facebook mulai bergeser, seiring dengan munculnya platform media sosial lain.

Kendati demikian, Facebook hingga kini masih digunakan oleh sebagian orang.

Baca Juga: Ramalan Shio Babi, Anjing, Ayam dan Monyet Besok, 13 Februari 2021: Soal Cinta, Jangan Tengok Masa Lalu!

Facebook kini terus mengeluarkan berbagai kebijakan baru untuk para penggunanya.

Salah satu kebijakan yang kini tengah dilakukan yakni menguji coba mengurangi penayangan iklan politik di platform tersebut.

Pembatasan iklan politik tersebut tidak hanya diterapkan di negara tertentu, tetapi akan diterapkan di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.

Dikutip PRBogor.com dari Antara, Direktur Manajemen Produk Facebook, Aastha Gupta sempat menerima keluhan dari pengguna soal iklan politik.

Baca Juga: Aturan Ganjil Genap Berlaku Lagi di Kota Bogor Selama 3 Hari, Polisi: Pelanggar Diberikan Sanksi

"Seperti yang disebutkan Mark Zuckerberg saat rapat baru-baru ini, salah satu umpan balik yang sering kami dengar adalah orang tidak mau konten politik mengambil alih laman Kabar Berita," katanya.

Mulai pekan ini, Facebook akan segera menguji coba pengurangan iklan politik kepada pengguna di Indonesia, Brasil, dan Kanada.

Nantinya pihak Facebook akan mengukur dan menilai bagaimana respons pengguna terhadap konten politik yang muncul di laman utama.

Baca Juga: Rayakan Imlek 2021, Sarwendah: di Rumah Saja, hanya Decor Rumah dan Masih Pakai Baju Tahun Lalu

Kendati demikian, pihak Facebook akan memberi pengecualian untuk informasi yang berkaitan dengan Covid-19 dari akun milik lembaga resmi dan kantor atau layanan pemerintahan.

Uji coba ini tidak berarti Facebook akan menghilangkan sepenuhnya iklan politik, namun, untuk mancari solusi berinteraksi dengan iklan politik di platform tersebut.

"Sambil menghormati selera setiap orang di laman Kabar Berita mereka," kata Gupta.***

 

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler