Angka tersebut jauh di atas angka pertumbuhan kredit nasional yang masih terkontraksi minus 4,0%.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, Jumat 16 Juli 2021: Luangkan Waktumu Sejenak Bersama Pasangan
Haru mengungkapkan, pertumbuhan sektor perumahan mempunyai peluang yang besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tengah tantangan pandemi Covid-19.
Pasalnya, secara universal pertumbuhan sektor perumahan berpotensi menumbuhkan ekonomi pada sektor lainnya.
Haru menuturkan, salah satu faktor yang membuat sektor properti bisa tangguh dalam menghadapi kontraksi pertumbuhan ekonomi dikarenakan sektor ini merupakan sektor yang padat modal dan padat karya, di mana 90% bahan baku dalam membangun rumah juga berasal dari dalam negeri.
Baca Juga: Profil Chico Hakim, Suami Citra Soeroso Lengkap Agama, Karier dan Kisah Asmara
Selain itu, dalam setiap pembangunan 100.000 unit rumah akan menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja. Sektor perumahan juga mendukung pertumbuhan para pengembang perumahan.
Saat ini di Indonesia terdapat 7.000 pengembang yang berperan dalam penyediaan supply perumahan.
“Belum lagi kontribusi untuk negara dengan pembayaran pajak dalam bentuk PPN, PPH, BBN, PBB dan BPHTB,” katanya.
Baca Juga: BTS Dirumorkan Berpartisipasi dalam Lagu Terbaru Coldplay, Begini Tanggapan Big Hit