Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 51 tentang Mengidentifikasi Struktur Teks Novel Mangir

- 31 Januari 2024, 21:05 WIB
Ilustrasi gambar kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 51, tentang mengidentifikasi struktur teks cerita berdasarkan kutipan novel Mangir.
Ilustrasi gambar kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 51, tentang mengidentifikasi struktur teks cerita berdasarkan kutipan novel Mangir. /Pexels/Gustavo Fring

PEMBRITA BOGOR - Artikel ini akan membahas kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 51, tentang mengidentifikasi struktur teks cerita berdasarkan kutipan novel Mangir.

Perlu diketahui penjelasan ini bertujuan untuk membantu adik-adik Kelas 12 dalam belajar maupun mengerjakan soal Bahasa Indonesia halaman 51, tentang identifikasi struktur teks cerita berdasarkan kutipan novel Mangir.

Artikel ini dipandu oleh Khairul Anwar, S.Pd., alumni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan pendidikan keguruan.

Baca Juga: Perasaan Senang Made Wirawan Bertukar Jersey dengan Kiper Jerman Roman Weidenfeller Peraih Piala Dunia 2014

Mari kita eksplorasi bersama dan memperdalam pemahaman kita tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 51.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 51, tentang Identifikasi Struktur Teks Cerita Berdasarkan Kutipan Novel Mangir

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 51 ini tentang kutipan, struktur novel Mangir karya Pramodeya Ananta Toer.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 51 ini tentang kutipan, struktur novel Mangir karya Pramodeya Ananta Toer. /dok. BSE Kemendikbud

1. Kutipan:

Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan dengan tenggelamnya matahari.

Dengan cepat ia naik dan kaki langit, mengunjungi segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia.

Baca Juga: Jadwal Kualifikasi Piala Asia U-23: Prediksi Line Up, H2H Timnas Indonesia Vs Turkmenistan Live di RCTI

Langit jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak membutuhkan ketenteraman lagi.

  • Struktur: Pendahuluan atau orientasi
  • Keterangan: Pada bagian kutipan ini menampilkan pengenalan atau informasi sekilas tentang latar dan tokoh yang terdapat dalam cerita.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ubah Hotel Mewahnya Pestana CR7 Jadi Tempat Pengungsian Korban Gempa Maroko

2. Kutipan:

Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendodop, dekat dengan damarsewu, menegur, "Dingin-dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu keluarbiasaan. Mendekat sini, anakanda," dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. "Ampuni patik, membangunkan Paduka pada malam buta begini kabar duka, Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa diduga-duga.

  • Struktur: Penyampaian Rangkaian Peristiwa
  • Keterangan: Kutipan ini menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi dalam cerita.

Baca Juga: Gak Habis Thinking! Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ Gegara Mobil Anggota TNI Lawan Arus

3. Kutipan:

"Bagaimana Bupati Jepara?" Tewas enggan menyerah Paduka, Patragading mengangkat sembah. "Sisa balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang."

  • Struktur: Puncak Konflik (Klimaks)/ Konflik Cerita
  • Keterangan: Bagian kutipan ini menampilkan konflik yang terjadi antara tokoh satu dengan tokoh lain dalam cerita.

Baca Juga: Link Live Streaming Kualifikasi Piala Asia U-23 Indonesia vs Turkmenistan Gratis di RCTI

4. Kutipan:

Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian-kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah.

Nama barunya Wirabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia tetap memimpin pasukan gajah.

  • Struktur: Penyelesaian konflik atau resolusi.
  • Keterangan: Bagian kutipan ini menampilkan bentuk solusi atas konflik atau permasalahan pada bagian sebelumnya.

Baca Juga: Bupati Bogor Rotasi Sejumlah Pejabat Pemkab Bogor untuk Percepat Akselerasi Pembangunan, Ini Daftarnya

5. Kutipan:

Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagan di Malaka ataupun Pasai

  • Struktur: Koda
  • Keterangan: Akhir cerita ditutup dengan diizinkannya kapal Tuban berlabuh dan berdagang di Malaka.

Demikian pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 51 yang dapat membantu proses pembelajaran bagi guru dan orang tua siswa.

Baca Juga: Knalpot Nissan Navara Milik Plat Merah Mengeluarkan Asap di Mampang Jaksel, Warganet Sindir Uji Emisi

Perlu diketahui bahwa jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 51 bersifat terbuka dan tidak bersifat mutlak, sehingga guru atau orang tua siswa bisa mendapatkan jawaban dari referensi pihak lain.***

Editor: Khairul Anwar

Sumber: Buku Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah