Fenomena Astronomis Selama Oktober 2020, Ada Puncak Hujan Meteor hingga Konjungsi Bulan

7 Oktober 2020, 14:49 WIB
Face Dikotomi Merkurius Pada 6 Oktober 2020.* /tangkapan layar/edukasi.sains.lapan.go.id /

PR BOGOR - Pada bulan Oktober banyak sekali fenomena astronomi yang perlu diketahui, seperti pada Selasa 6 Oktober 2020 kemarin, adanya fenomena jarak Bumi dan Mars yang sangat dekat.

Simak fenomena astronomi yang terjadi di bulan Oktober 2020, sebagaimana dilansir Pikiranrakyar-bogor.com pada laman Edukasi Sains LAPAN, berikut ulasannya:

Puncak Hujan Meteor Draconid

Baca Juga: Gempa Bumi Terjadi di NTT Berkekuatan 5,1 Magnitudo, BMKG Bilang Tak Berpotensi Tsunami

Hujan Meteor Draconid aktif sejak 6- 8 Oktober 2020 dan puncaknya terjadi pada 8 Oktober. Hujan meteor ini dinamakan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Draco.

Hujan meteor Draconid berasal dari sisa debu komet 21P/Giacobini-Zanner yang mengorbit Matahari setiap 6,6 tahun sekali.

Hujan meteor ini dapat disaksijan pukul 18.15 WIB hingga 21.30 WIB, dengan intensitas antara 4 hingga 6 meteor perjam jika cuaca cerah dan bebah polusi cahaya.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Ancam Kerusakan Lingkungan, CIPS 'Denda dan Sanksi Bagi Pengusaha Dihapus Pemerintah'

Deklinasi Maksimum Utara Bulan

Bukan akan berada pada deklanasi maksimum Utara pada pukul 20.06 WIB dengan jarak geosentris 391.311km, iluminasi 54,90 persen, dan lebar sudut 16,8 menit busur. Akan terjadi pada 9 Oktober 2020.

Fase Perbani AKhir

Puncak fase perbani akhir akan terjadi pada 10 Oktober 2020 pukul 07.39 WIB. Bulan berjarak 388.699 km dari Bumi dan terletak pada konstelasi Gemini.

Baca Juga: Drama Puan Maharani Matikan Mik Disindir Nikita Mirzani: Ibu Ini Suka Jail Aja Lho Jarinya

Oposisi Mars

Oposisi Mars adalah konfigurasi ketika Mars, Bumi dan Matahari terletak pada satu garis lurus. Puncak oposisi Mars terjadi pada 14 Oktober pada pukul 6.40 WIB dengan magnitudo visual –2,6 dan diameter sudut 22,33 detik busur.

Oposisi Mars terjadi setiap dua tahun sekali, terakhir pada 22 Mei 2016 dan 27 Juli 2018, dan akan terjadi pada 8 Desember 2022 dan 16 Januari 2025.

Baca Juga: 13 Instruksi Bupati Bogor Ade Yasin Soal Penanganan Covid-19: Dinkes Segera Aktifkan Labkesda

Konjungsi Bulan – Venus

Puncak konjungsi Bulan-Venus terjadi pada 14 Oktober pukul 12.52 WIB, dengan sudut pisah sebesar 4,05 derajat. Tetapi fenomena ini dapat diamati sejak pukul 3.45 WIB hingga 5.30 WIB dari Timur0Timur Laut.

Ketampakan Terakhir Bulan Sabit Tua

Bulan sabit tua dapat disaksikan terakhir kali dengan mata telanjang pada 16 Oktober 2020 sejak pukul 5.00 WIB sampai 5.30 WIB dengan jarak toposentris 357.201 km, iluminasi 1,37 persen dan lebar sudut 0,46 menit busur.

Baca Juga: Dokter Tirta Siap Pasang Badan Lantaran Najwa Shihab Dilaporkan ke Polisi: Satu per Satu Temanku. .

Bulan Baru Super (Super New Moon)

Bulan ini terjadi pada 17 Oktober 2020 pada pukul 02.50 WIB, waktu kejadiannya berdekatan dengan Parigee Bulan. Terjadi empat jam setelahnya.

Ketampakan Pertama Bulan Sabit Muda

Bulan sabit muda di Kota Bandung dan sekitarnya dapat disaksikan pertama kali dengan alat bantu optik pada 17 Oktober 2020 sejak Matahari terbenam 17.45 WIB sampai 18.20 WIB.

Baca Juga: Ketua DPR, Puan Maharani Kejam Matikan Mikrofon Politisi Demokrat di Rapat Paripurna Jelas Memalukan

Puncak Hujan Meteor Orinid

Puncak Meteor Orinid aktif sejak 2 Oktober 2020 hingga 7 Oktober 2020 dan puncaknya terjadi pada 21 Oktober 2020.

Deklanasi Maksimum Selatan Bulan

Puncaknya terjadi pada 22 Oktober 2020 pada puku 9.00 WIB dengan jarak geosentris 377,119 km, iluminasi 34,48 persen dan lebar sudut 10,9 menit busur.

Baca Juga: Denny Siregar Komentari Silvia yang Laporkan Najwa Shihab ke Polisi: Gua Bilangin ye, Elu Pansos

Tripel Konjungsi Bulan-Jupiter-Saturnus

Pada fenomena ini akan terjadi pada 22-23 Oktober 2020 selama dua hari.

Fase Perbani Awal

Puncak fase perbani awal akan terjadi pada 23 Oktober 2020 pukul 20.22 WIB.

Baca Juga: Tipe Kepribadian Jungkook BTS Sekarang Sangat Luar Biasa: Mending Mati daripada Hidup tanpa Gairah

Konjungsi Inferios Merkurius

Konjungsi inferior terjadi pada 26 Oktober 2020, dan setiap 116 hari sekali, terjadi terakhir pada 1 Juli 2020 dan akan terjadi pada 8 Februari, 11 Juni dan 10 Oktober 2021.

Konjungsi Bulan-Mars

Bulan dan Mars akan kembali konjungsi pada tanggal 29-30 Oktober 2020 dengan puncak konjungsi terjadi pada 30 Oktober pukul 3.18 WIB.

Baca Juga: Gitaris Legendaris Eddie Van Halen Meninggal Dunia, Ini Biografi dan Jejak Rekam di Industri Musik

Opsi Uranus

Dapat disaksikan pada 31 Oktober sejak pukul 19.00 WIB hingga 04.00 WIB pada arah Timur-Timur Laut.

Bulan Purnama Biru Mikro

Puncak pertama kali ini akan terjadi pada 31 Oktober 2020 pada pukul 21.49 WIB dengan jarak geosentris 406,165 km, dengan diameter sudut 29,40 menit busur, terletak di konstelasi Aries. ***

Editor: Yuni

Sumber: Edukasi Sains Antariksa LAPAN

Tags

Terkini

Terpopuler