PR BOGOR - Relawan sekaligus influencer, dr. Tirta Mandira Hudhi turut menyoroti kasus pelaporan Najwa Shihab ke Polda Metro oleh Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu.
Melalui akun pribadi Instagramnya, pria yang akrab disapa dr. Tirta itu mengatakan tidak setuju dengan aksi wawancara kursi kosong yang dilakukan Najwa Shihab. Menurutnya masih banyak cara lain yang lebih bisa diterima orang banyak.
Meski demikian, dr. Tirta tidak akan melakukan pelaporan seperti yang dilakukan Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, dia menilai aksi Najwa Shihab merupakan salah satu hal perbedaan sudut pandang.
Baca Juga: Ketua DPR, Puan Maharani Kejam Matikan Mikrofon Politisi Demokrat di Rapat Paripurna Jelas Memalukan
"Tidak setuju bukan berarti harus melaporkan. Ini pelapor make bawa-bawa relawan presiden pula. Di google tersebar luas," tulis dr. Tirta dalam keterangan unggahan Instagramnya, @dr.tirta. Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com, Rabu, 7 Oktober 2020.
Dr. Tirta mengungkapkan ketidaksetujuan dengan aksi monolog Najwa Shihab. Namun, sambungnya, tidak membuatnya memaksakan pendapatnya atas ketidaksetujuannya dengan mbak Nana, panggilan akrab Najwa Shihab.
Dia menilai hal tersebut merupakan salah satu kebebasan mengemukakan pendapat di muka umum.
Baca Juga: Gitaris Legendaris Eddie Van Halen Meninggal Dunia, Ini Biografi dan Jejak Rekam di Industri Musik
"Melaporkan tindakan mbak nana ke polisi, menurut saya adalah salah satu tindakan yg mencederai kebebasan berpendapat di negeri ini. Dia ga salah kok? Itu kan hak ekspresi dia," ujar dr. Tirta.
Dia menuturkan, jika ada hal yang tidak dapat diterima, menurutnya cukup lawan kembali dengan hal yang sama, narasikan argumen seperti halnya aksi Najwa Shihab.
Lanjutnya, dirinya menyayangkan, satu per satu teman seperjuangannya dilaporkan hanya karena perbedaan persepsi.
Baca Juga: Kabar Duka, Gitaris Legendaris Eddie Van Halen Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker
"Nanti siapa yang berani lagi bersuara kalo begini?. Jika mbak nana BENERAN dilaporkan. Saya siap pasang badan sebagai tameng terdepan. Ini hak berpendapat setiap orang. Sara juga kagak kok, cuma caranya doang yang kontroversial. Penjara akan penuh karena ORANG BAPERAN kalo gini caranya," ujar dr. Tirta.***