PR BOGOR - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mematikan mikrofon saat Irwan, legislator Partai Demokrat berbicara di Rapat Paripurna DPR.
Kritikan pedas disampaikan Lucius Karus sebagai peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi.)
“Jika benar Puan Maharani yang mematikan mikrofon di saat anggota melakukan interupso dalam rapat paripurna kemarin, saya kira itu memprihatinkan bahkan mungkin memalukan,” ujar Lucius Karus, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Bogor.com pada laman wartaekonomi, Rabu, 7 Oktober 2020.
Baca Juga: Denny Siregar Komentari Silvia yang Laporkan Najwa Shihab ke Polisi: Gua Bilangin ye, Elu Pansos
Ia juga mengatakan, Pancasila sila ke empat jelas mengatakan bahwa yang memimpin itu adalah ‘Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’ .
“Sudah jelas bahwa DPR itu adalah wakil rakyat, dan setiap anggota merupakan representasi sekian banyak warga dari daerah pemilihan,” urarnya.
“Kesadaran akan posisi DPR sebagai perwakilan rakyat itu harusnya membuat semua anggota DPR itu sama kedudukannya,” tuturnya.
Baca Juga: Tipe Kepribadian Jungkook BTS Sekarang Sangat Luar Biasa: Mending Mati daripada Hidup tanpa Gairah
Selanjutnya, ia mengatakan hanya fungsi di kelembagaan saja yang membedakan mereka. Ada yang menjadi ketua DPR, ada anggota, dan lainnya. Selain itu, ia mengatakan menjadi ketua bukan karena lebih tinggi derajatnya dari anggota lain, karena posisi sebagai ketua hanya fungsional.