7 Catatan Penting Peristiwa G30S PKI yang Menewaskan Para Pahlawan Bangsa

28 September 2021, 09:35 WIB
7 catatan penting peristiwa G30S PKI yang menewaskan para pahlawan bangsa. /cagarbudaya.kemdikbud.go.id

PR BOGOR - Peristiwa gerakan 30 September 1965 adalah merupakan tragedi nasional yang sangat bersejarah dan dinamakan G30S PKI.

Pada peristiwa G30S PKI, petinggi militer jadi korban atas kekerasan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.

Peristiwa G30S PKI hingga saat ini masih terus diperingati oleh masyarakat Indonesia karena menyebabkan gugurnya para pahlawan bangsa.

Baca Juga: Kuota Terbatas, Simak Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Puskesmas Bagoang Hari Ini 28 September 2021

Gerakan berdarah itu berlangsung selama dua hari, yakni pada 30 September 1965 kegiatan koordinasi dan persiapan.

Kemudian pada 1 Oktober 1965 dini hari kegiatan pelaksanaan penculikkan dan pembunuhan tujuh Jenderal TNI.

Terjadinya pemberontakan tersebut secara kronologi dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Gerakan 30 September 1965 berada di bawah kendali Letkol. Untung dari Komando Balation I Resimen Cakrabirawa.

Baca Juga: Hasil Piala Sudirman Cup Semalam, Indonesia Berhasil Menang 3-2 Atas Kanada, Jonatan Christie Terpaksa Tumbang

2. Letkol Untung menunjuk Lettu Dul Arief, menjadi ketua pelaksanaan penculikkan.

3. Kemudian, pasukan bergerak mulai pukul 3.00 WIB, dan enam Jenderal menjadi korban penculikkan dan pembunuhan.

- Letjen. Ahmad Yani.
- Mayjen. R. Soeprapto.
- Mayjen. Harjono MT.
- Mayjen. S. Parman.
- Brigjen D.I. Panjaitan.
- Brigjen Sutoyo, dan satu perwira yakni Lettu Pirre Tandean.

Semua korban yang dibunuh tersebut dimasukan ke dalam lubang di kasawan Pondok Gede Jakarta, atau dinamakan 'Lubang Buaya'.

4. Salah satu Jenderal selamat dalam penculikkan itu, adalah Jendral A.H. Nasution, namun putrinya yang bernama Ade Irma Suryani menjadi korban kekejaman G30S PKI.

Baca Juga: Jadwal dan Info Lokasi Vaksinasi Covid-19 Bogor Hari Ini 28 September 2021, Pakai Sinovac dan Pfizer

5. Korban lain yaitu Brigadir Polisi K.S. Tubun, yang wafat ketika sedang bertugas menjaga rumah Dr. J. Leimana.

6. Gerakan ini menyebar juga di Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Kolonel Katamso dan Letkol. Sugiono menjadi korban karena tidak mendukung gerakan ini.

7. Setelah berhasil menculik dan membunuh petinggi AD, PKI menguasai gedung Radio Republik Indonesia (RRI).

Dan mengumumkan sebuah Dekrit yang diberi nama Dekrit No 1, yang merupakan sebuah pernyataan bahwa gerakan G30S adalah upaya penyelamatan negara dari Dewan Jenderal yang ingin mengambil alih negara.***

Editor: Bayu Nurullah

Tags

Terkini

Terpopuler