PR BOGOR - Istana akhirnya menanggapi pernyataan Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang merasa dicopot dari jabatannya lantaran menyerukan pemutaran film G30S PKI.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, pernyataan yang disampaikan Gatot Nurmantyo terlalu subjektif.
Demikian disampaikan Moeldoko dalam catatan refleksi Hari Kesaktian Pancasila yang diterima di Jakarta, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara News, Kamis, 1 Oktober 2020.
Baca Juga: 3 Drama Korea Terbaru Tayang Oktober 2020, Salah Satunya Start-Up yang Dibintangi Bae Suzy
Kendati begitu, Moeldoko masih mewajarkan bila saja pernyataan Gatot Nurmantyo itu bersifat subjektif, sejauh hanya perasaan yang bersangkutan.
"Tentang pencopotannya, itu pendapat subyektif. Karena itu penilaian subjektif ya boleh-boleh saja, sejauh itu perasaan," ujar Moeldoko.
Namun, Moeldoko menekankan apa yang dirasakan Gatot Nurmantyo belum tentu benar, belum tentu sesuai dengan pimpinannya, yakni Presiden Jokowi.
Baca Juga: Vanuatu Serang Indonesia di Sidang Umum PBB Seret HAM di Papua, Mahfud MD: Mereka Cari Keuntungan
Pergantian pucuk pimpinan di sebuah organisasi itu melalui berbagai pertimbangan.