PR BOGOR - Mantan Panglima TNI sekaligus Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo dinilai tidak paham sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Gatot Nurmantyo menyebut, mereka yang menghentikan pemutaran film PKI dan menghapus sejaran G30S PKI di bangku sekolah merupakan bagian dari PKI itu sendiri.
Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, menilai, logika itu melompat terlalu jauh dan menyederhanakan masalah.
Baca Juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Ungkap Fakta Hasil Kajian, Buntut Pandemi Covid-19 42 Persen Warga di PHK
"Justru ada dua hal, yang pertama, tentang film G30S PKI yang disebut pengkhianatan. Kedua, dari paham komunisme atau marxisme," kata Usman Hamid sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Selasa 29 September 2020.
Dengan begitu, ucapan Gatot Nurmantyo dinilai fatal dan benar-benar salah besar.
Dulum, orang yang menginstruksikan menghapus pemutaran film PKI adalah Menteri Penerangan Letnan Jendral Purnawirawan Yunus Yosfia.
Baca Juga: Bima Arya Klaim Kesehatan dan Ekonomi di Bogor Sudah Seimbang, Buktinya Tak Ada Klaster Perekonomian
Karenanya, pernyataan Gatot Nurmantyo perihal penghentian pemutaran film itu adalah PKI keliru, atau fatal.