All England 2021 Batal Buntut Pandemi Covid-19, Menjadi Sejarah Sejak Digelar Usai Perang Dunia II

- 30 September 2020, 07:39 WIB
 GELAR ganda campuran All England kembali ke Indonesia. Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti keluar sebagai juara baru di All England 2020 setelah memenangi laga final melawan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh-Sapsiree Taerattanachai 21-15, 17-21, 21-8 di Arena Birmingham, Inggris, Minggu, 15 Maret 2020 waktu setempat.
GELAR ganda campuran All England kembali ke Indonesia. Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti keluar sebagai juara baru di All England 2020 setelah memenangi laga final melawan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh-Sapsiree Taerattanachai 21-15, 17-21, 21-8 di Arena Birmingham, Inggris, Minggu, 15 Maret 2020 waktu setempat. /PBSI

PR BOGOR - All England, turnamen bulu tangkis tertua di dunia dikonfirmasi batal digelar tahun depan imbas pandemi Covid-19.

Kepala eksekutif bulu tangkis Inggris, Adrian Christy menyebut, dasar pembatalan turnamen itu lantaran otoritas melarang kahadiran penonton dalam setiap laga pertandingan olahraga.

Pengurus merasa ketidakhadiran penonton akan berdampak terhadap sisi pendapatan, krisis finansial itu yang membuat asosiasi membuka pintu membatalkan turnamen.

Dengan begitu, YONEX All England 2021 tidak dapat digelar untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: 5 Fakta Film G30S PKI, Rano Karno Sempat Mau Memerankan Pierre Tendean, Batal karena Tahi Lalat

Demikian disampaikan Christy dalam laman resmi All England Badminton, sebagaimana dilansir dari Galamedia.com, Selasa, 29 September 2020.

All England merupakan turnamen yang sangat digemari para pecinta badiminton, kurang lebih 31.000 penonton setiap tahunnya bisa memenuhi National Indoor Arena, Birmingham.

Namun situasi pandemi Covid-19 membuat penyelenggaraan All England 2019 harus digelar tanpa penonton. Praktis, penyelenggara harus kehilangan salah satu sumber pemasukan utama mereka.

Baca Juga: Politisi Demokrat Bilang Sikap Najwa Shihab Serang Menkes Terawan Tak Patut, Politik Rasuki Jurnalis

Oleh karena itu, asosiasi merasa keberatan bila terlalu memaksakan untuk menggelar All England tanpa penonton dan harus kembali kehilangan pendapatan dari tiket pada kompetisi yang biasa diselenggarakan pada Maret itu.

Artikel ini telah tayang di Galamedia.com dengan judul 'Pertama Sejak Perang Dunia II, Turnamen All England Terancam Batal Digelar'.

"Kami telah mengalami kerugian pendapatan yang sangat besar yakni 1,75 pound karena tidak adanya penonton saat kejuaraan. Kondisi ini membuat organisasi kami kesulitan untuk bisa bertahan," sambung dia.

Christy meminta pemerintah memberikan dukungan finansial sebesar satu juta pound. Dengan begitu, pembatalan turnamen All England tahun depan bisa selamat.

Baca Juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Ungkap Fakta Hasil Kajian, Buntut Pandemi Covid-19 42 Persen Warga di PHK

Prioritas utama adalah keberlanjutan bulu tangkis di Inggris, dan All England merupakan bagian utama dari perekonomian.

"Maka saya sekarang meminta pemerintah untuk memberikan dukungan finansial sebesar 1 juta pound untuk menyelematkan All England," pungkasnya.***(Lucky M. Lukman/Galamedia News/PRMN)

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x