Status Gunung Merapi Meningkat Jadi Siaga Level III, BPPTKG: Potensi Ancaman Bahaya

- 5 November 2020, 17:49 WIB
LETUSAN Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.* / /ANTARA FOTO/
LETUSAN Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.* / /ANTARA FOTO/ /

Dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara, Kamis 5 November 2020, hanya saja diperkirakan tidak akan sebesar erupsi 2010 lalu.

Hal itu berdasarkan pengamatan beberapa alat yang terpasang di pos-pos pengamatan.

Baca Juga: 'Sumpah' 4 Artis Hollywood Bila Donald Trump Menang di Pemilu AS 2020: Pindah dari Amerika Serikat

"Pemendekan jarak Electronic Distance Measurement (EDM) juga terukur dari pos-pos dan titik-titik ukur yang ada di sekeliling Merapi. Hal ini menunjukkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat," ujar Hanik.

Pada 4 November 2020 rata-rata gempa VB 29 kali / hari, MP 273 kali/hari, guguran 57 kali/hari, hembusan 64 kali/hari,

"Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 cm/hari. Energi kumulatif gempa VT dan MP dalam setahun sebesar 58 Gj," jelasnya.

Baca Juga: Mobile Legends Professional League Invitational, Saingi Singapura Indonesia Kirim 8 Tim

Berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung Merapi pada tanggal 3 November 2020 belum terlihat adanya kubah lava baru. Sampai saat ini kegempaan dan deformasi masih terus meningkat.

"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," ucapnya.

Dalam siaran persnya hari ini BPPTKG juga memperingatkan daerah yang diperkirakan berbahaya di Provinsi DIY meliputi wilayah Desa Kepuharjo, Glagaharjo dan Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Sleman.

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah