Saksi Ganjar-Mahfud Klaim Temukan Pelanggaran Pilpres 2024, Yusril: 7 Orang Saja Tidak Cukup Buktikan TSM

- 2 April 2024, 21:00 WIB
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra usai hadiri sidang PHPU di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (2/4/2024).
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra usai hadiri sidang PHPU di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (2/4/2024). /Foto: PRMN Bogor/Rizky Suryana

Saksi Ganjar-Mahfud Cerita Pelanggaran Selama Pilpres 2024

Ketua DPC PDI Perjuangan Gunung Kidul, Endah Subekti Kuntaraningsih hadir sebagai saksi fakta Ganjar-Mahfud.
Ketua DPC PDI Perjuangan Gunung Kidul, Endah Subekti Kuntaraningsih hadir sebagai saksi fakta Ganjar-Mahfud. /Foto: Tangkapan layar YouTube/Mahkamah Konstitusi

Ketua MK Suhartoyo sempat mengajukan beberapa pertanyaan kepada semua saksi ahli dan saksi fakta Dadan Aulia Rahman, salah satu saksi yang menyaksikan pembagian bantuan sosial (bansos) beras bergambar wajah Prabowo-Gibran.

Dadan menjelaskan bahwa ia melihat sendiri pembagian bansos itu di dekat rumahnya pada masa tenang Pilpres 2024. Bansos tersebut menurutnya dibagikan oleh seorang pensiunan TNI bernama Yusep di Kampung Bombong RT 001/RW 004, Desa Pasirleuri, Kecamatan Cisatah, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

"Saya melihat sendiri bahwa ada pembagian bansos di dekat rumah saya pada masa tenang Pilpres, di tanggal 11 Februari," ungkapnya.

Selain itu, saksi lainnya, Endah Subekti Kuntariningsih, juga memberikan kesaksiannya terkait intimidasi dan penganiayaan yang dialami oleh relawan Ganjar-Mahfud.

Kejadian ini terjadi saat persiapan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Gunung Kidul pada 29 Januari 2024.

"Ada relawan yang digebuki, dipukuli oleh aparat saat itu karena membentangkan spanduk pasangan nomor urut 3," ungkap Endah yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gunung Kidul ini.

Baca Juga: TPN Ganjar Mahfud Protes Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK: Mereka Banyak Alasan

Meskipun telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang, Endah menyesalkan perlakuan yang dialami oleh relawan partainya. 

"Kok ada rakyat yang tidak bersenjata, dianiaya oleh aparat bersenjata. Apakah harus dipermalukan, dipukuli seperti ini," tegasnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah