Faisal Basri Sebut Bansos yang Dibagikan Presiden Jokowi Bikin Rakyat Baris Kayak Bebek Minta Makan

- 1 April 2024, 18:00 WIB
Faisal Basri mengkritik bansos Jokowi yang dinilai menguntungkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Faisal Basri mengkritik bansos Jokowi yang dinilai menguntungkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. /Tangkapan layar/YouTube Mahkamah Konstitusi RI

"Dalam sejarah, belum pernah Bawaslu diaudit oleh MK terkait dugaan kecurangan. Ada bencana yang terjadi, yang menyebabkan berbagai pelanggaran selama Pemilu 2024 dan Bawaslu harus bertanggung jawab atas ini semua," tegas pria yang akrab disapa BW ini.

BW berkata bahwa Sirekap dan penetapan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka yang menjadi permasalahan besar dalam gelaran Pemilu 2024 juga akan kembali diaudit pada Jumat nanti.

Ia juga akan menyiapkan beberapa saksi ahli yang belum hadir pada sidang MK selanjutnya.

"Kita akan menghadirkan saksi ahli yang belum hadir dari pihak kami, dan juga saksi-saksi lainnya yang belum diperiksa pada hari ini," jelas BW.

BW menyebut satu saksi ahli yang tidak bisa hadir pada sidang PHPU Pemilu 2024 dan kemungkinan akan hadir pada tanggal 5 April 2024 adalah Ketua Tim Hukum Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir.

Timnas AMIN: Banyak Saksi yang Batal Datang di Sidang MK Hari Ini

Sejumlah advokat Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) usai sidang di Mahkamah Konstitusi.
Sejumlah advokat Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) usai sidang di Mahkamah Konstitusi. /Foto: PR Bogor/Rizky Suryana

Timnas AMIN mendatangkan 19 saksi yang terdiri dari 11 saksi fakta dan 7 saksi ahli. Saksi ahli yang datang di antaranya yaitu Bambang Eko Cahya, Faisal Basri, Prof Ridwan, Vid Adrison, Yudhi Prayudi, Anthony Budiawan, dan Djohermansyah Djohan.

BW berkata bahwa sebenarnya saksi fakta yang disiapkan seharusnya ada lebih dari 11 orang pada hari ini. Namun, 10 saksi lainnya tidak bisa datang karena alasan tertentu.

Hal ini dibenarkan oleh Ari kepada wartawan dalam pesan singkat WhatsApp, "Ada lima yang mundur ketika sidang berlangsung."

Lima orang yang mundur di antaranya tiga kiai pengasuh pondok pesantren dari Jawa Timur. "Mereka takut diintimidasi, makanya tidak datang" jelasnya. Sisanya yaitu kepala desa, petugas pemilu, dan ASN dari Jawa Tengah yang mundur sebelum sidang dimulai dan tidak jadi berangkat.

Halaman:

Editor: Khairul Anwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah