Maka ketika ada korban yang berani bicara seperti Lisa, sudah sepatutnya kita mendukung," ujar Tsamara Amany Alatas.
Dia juga menyayangkan respon publik yang justru menyalahkan Lisa, yang tak melakukan perlawanan.
"Padahal tak sedikit korban yang memang shock dan ketakutan jika menerima tindakan pelecehan seksual. Itu adalah kejadian traumatis bagi korban," katanya.
Baca Juga: Elvy Sukaesih Positif Covid-19, Ratu Dangdut Alami Pengentalan Darah, Keluarga sangat Terpukul
Politisi muda itu melakukan komunikasi secara pribadi dengan Lisa terkait kasus tersebut.
Tsamara Amany menegaskan, dirinya ingin korban tau bahwa ia tak sendiri. Tsamara Amany dengan PSI menawarkan untuk mendampingi Lisa sebagai korban dalam berjalannya hukum dan pemulihan.
"Saya ingin Lisa tahu bahwa ia tak sendiri. Ia tak perlu takut karena ia tak salah. Saya, PSI dan pasti banyak teman lainnya siap menjadi temannya dalam perjuangan melawan pelecehan seksual," ujar Tsamara Amany Alatas dalam unggahannya.
Baca Juga: Hari Ini Jadwal Operasional KRL Berubah, Terakhir dari Jakarta Pukul 19.00 WIB, Kapasitas Dikurangi
Sebelumnya beredar luas di media jejaring Twitter soal pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter saat melakukan rapid test kepada Lisa. Lisa kemudian membagikan pengalamannya secara pribadi kepada publik.
Peristiwa yang dialami Lisa kemudian ditanggapi secara serius oleh pihak Bandara dan perusahan penyedia jasa rapid test. Bahkan mengancam akan membawa oknum dokter tersebut ke ranah hukum.***