PEMBRITA BOGOR - Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menilai bahwa kapitalisme neoliberal tidak sesuai dengan karakter ekonomi Indonesia. Menurutnya, solusi yang lebih tepat adalah menerapkan sistem ekonomi Pancasila.
Dalam sebuah dialog dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada Kamis siang, 4 Januari 2024, Prabowo menjelaskan bahwa Sistem Ekonomi Pancasila menggabungkan yang terbaik dari kapitalisme dan sosialisme, mengakar pada pengalaman Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah.
Ia berkata landasan ekonomi bangsa telah tercantum jelas dalam UUD 1945, terutama dalam Pasal 33 dan Pasal 34.
Baca Juga: Begini Respons Hary Tanoe soal TKN Prabowo Gibran Protes Dominasi TV Penyiar Debat Capres
Pasal 33 menekankan pembangunan ekonomi berdasarkan kekeluargaan dan penguasaan negara atas cabang-cabang produksi penting.
Sedangkan Pasal 34 menegaskan tanggung jawab negara terhadap fakir miskin, anak-anak terlantar, dan pengembangan sistem jaminan sosial.
“Sangat jelas dalam Pasal 33 dan Pasal 34 Undang-Undang Dasar 45 bahwa ekonomi Indonesia harus berasaskan kekeluargaan. Itu sudah sangat jelas. Saya kira intinya itu,” jelas Prabowo.
Prabowo: Kemerdekaan Sejati adalah Masyarakat Tidak Lagi Kemiskinan dan Kelaparan