PEMBRITA BOGOR - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Nusron Wahid beri penjelasan mengenai keputusan Prabowo untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf pasca-kalah pada Pilpres 2019.
Nusron menekankan bahwa Prabowo memilih langkah tersebut bukan karena ketidakmampuan bertahan di oposisi, melainkan sebagai respons terhadap panggilan bangsa dan sejarah. Menurutnya, Prabowo ingin aktif mengatasi perpecahan bangsa yang muncul pasca-pemilihan.
Menyikapi tudingan Anies Baswedan terkait kemampuan Prabowo dalam berbisnis, Nusron menanggapinya dengan menyatakan bahwa Prabowo tidak melibatkan diri dalam pemerintahan karena keterbatasan berbisnis semata.
Baca Juga: Jelang Debat Capres Hari Ini, TKN Prabowo Gibran Kumpulkan Aktivis Korban Penculikan 1998
"Pak Prabowo masuk ke pemerintahan bukan karena tidak tahan oposisi, apalagi karena selama oposisi tidak bisa berbisnis. Tapi karena panggilan bangsa dan sejarah," tegas Nusron.
Pernyataan Anies Baswedan dalam debat perdana capres-cawapres pada 12 Desember 2023, di mana ia menyebut bahwa tidak semua politisi mampu menjadi oposisi pemerintah, mendapatkan respons langsung dari Nusron.
Anies menyebut Prabowo tidak tahan menjadi oposisi karena dapat menghambat bisnisnya. "Sayangnya tidak semua orang tahan untuk berada menjadi oposisi. Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi,” kata Anies.
Anies Tuding Urusan Bisnis Jadi Alasan Prabowo Masuk Pemerintahan
Nusron menegaskan bahwa keputusan Prabowo untuk masuk dalam kabinet Jokowi adalah bukti dari terciptanya situasi politik yang lebih damai setelah Pilpres 2019.