Adah mengungkapkan bahwa sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas, apabila tanda-tanda korban tidak ditemukan ataupun pelaksanaan operasi tidak efisien lagi maka operasi SAR bisa ditutup. Tapi jika suatu saat ada hal-hal yang menandakan sesuatu diluar perkiraan, operasi SAR dapat dilaksanakan kembali.
"Kalau ada tanda-tanda, kita bisa laksanakan operasi SAR kembali," ungkapnya.
Dirinya juga meminta maaf kepada pihak keluarga korban yang ditinggalkan karena tidak dapat melanjutkan evakuasi.
Baca Juga: 8 Taman di Bogor yang Hits dan Bagus Buat Hangout Bareng Teman, Bikin Nyaman Ngobrol Berjam-jam
"Atas nama tim SAR gabungan, kami memohon maaf sebesar-besarnya dan turut berbela sungkawa atas musibah yang terjadi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," ucap Adah.
Di lain sisi, Komandan Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma Kolonel Czi Mohammad Andhy Kusuma mengatakan hingga saat ini belum ada perkembangan yang signifikan terhadap hasil evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan.
Menurutnya, terdapat kendala utama dalam upaya evakuasi berupa keadaan geografis karena lubang atau sumur tergenang oleh air, sehingga menyulitkan tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi.
Baca Juga: Perbedaan InDriver Vs Gojek Vs Grab, Mana yang Paling Oke?
"Kemudian juga keadaan tambang yang dalam, kemudian juga akses menuju lubang yang sangat sempit, sehingga sampai dengan saat ini kita masih belum bisa melaksanakan evakuasi," ungkap Andhy.
View this post on InstagramEditor: Khairul Anwar
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
Terkini
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Bakal Segera Bertemu Megawati, Bahas Koalisi?
12 Mei 2024, 21:00 WIB Respons Kecelakaan Bus Maut Ciater, Kemenhub: Bus Wajib Uji KIR Sebelum Jalan
12 Mei 2024, 20:30 WIB Tidak Bisa Usung Calon Pilihannya di Pilkada 2024, Partai Buruh Gugat ke MK
12 Mei 2024, 19:00 WIB Zulhas: Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024 Bukan karena Bagi-bagi Bansos
10 Mei 2024, 10:00 WIB