Lebih lanjut, pihaknya juga terus melakukan komunikasi dan tes kepada mereka yang berasal dari klaster Gowa, dan Temboro, termasuk melakukan analisa dari banyaknya pasien meninggal, dunia dan ternyata rata-rata memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, ginjal kronis, gagal jantung, jantung koroner, asma, stroke, dan lainnya.
Ganjar Pranowo juga membeberkan tren harian pemeriksaan PCR di Jateng hingga 29 Juni 2020 seluruh spesimen ada 2.366 dan saat ini trennya menunjukkan grafik menurun.
Baca Juga: Usai Sepekan Lebih Rapat Tertutup, Istana Sengaja Viralkan Video Jokowi Jengkel Pada Kerja Menteri
Terkait kesiapan laboratorium, pihaknya telah mendesak agar mereka bisa menyelesaikan dalam waktu dua hari.
"Maka kalau mereka membutuhkan pegawai tambahan, kita tambahi, Pak. Per besok pagi kita selesai melatih untuk rekrutmen para petugas untuk membantu lab-lab ini," katanya.
Untuk gambaran perkembangan angka reproduksi di 35 kota dan kabupaten di Jateng per 26 Juni 2020 menunjukkan hal yang dinamis.
Baca Juga: Usai Sepekan Lebih Rapat Tertutup, Istana Sengaja Viralkan Video Jokowi Jengkel Pada Kerja Menteri
Bahkan dalam dua minggu terakhir ada 11 kabupaten dan kota dengan angka Rt di atas 1 dan hal itu juga sangat bergantung daerah dalam melaksanakan "contact tracing" serta pemeriksaan PCR.
Meskipun pihaknya juga menyediakan rumah sakit, dan tempat isolasi yang memadai.