Pengemudi dan Penumpang Merasa Saling Membutuhkan, Ojol Tangsel Diam-diam Tak Indahkan Aturan PSBB

- 22 Juni 2020, 08:09 WIB
Ilustrasi para driver ojek online (ojol) tengah beristirahat sambil menunggu order.
Ilustrasi para driver ojek online (ojol) tengah beristirahat sambil menunggu order. /- Foto: Seputartangsel.com/ Taufik Hidayat

PR BOGOR - Sejumlah daerah di kawasan Jabodetabek masih nenerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah penularan virus corona, yang sistem penularannya dari manusia ke manusia.

Sebagian daerah dengan tegas menerapkan PSBB yang mereka sebut masa transisi menyambut tatanan kehidupan baru atau new normal sehingga sebagian kegiatan masyarakat dibuka secara bertahap.

Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Banten masih menerapkan PSBB untuk memutus rantai penularan virus corona di daerahnya.

Baca Juga: Ribuan Warga Kecam Polisi, Muslimah di AS Dipaksa Lepas Hijab saat Diperiksa di Kantor Kepolisian

Beberapa sektor masih belum diizinkan beroperasi penuh, seperti layanan ojek online (ojol) yang belum menyediakan jasa antar penumpang.

Diberitakan di seputartangsel.pikiran-rakyat.com, PSBB di Kota Tangsel baru akan berakhir Minggu 28 Juni 2020, itu pun belum diketahui apakah akan diperpanjang lagi. PSBB yang saat ini berlaku adalah PSBB jilid 5, setelah 4 kali diperpanjang.

Namun para pengemudi ojol dan calon penumpangnya tak kehilangan akal. Mereka bersepakat menggunakan layanan antar barang untuk mengangkut penumpang.

Baca Juga: 20 Militernya Gugur di Lembah Galwan, Manteri India: Tentara Tiongkok yang Tewas Jauh Lebih Banyak

Sehingga kondisi ini berbeda dengan di daerah lain, seperti Jakarta yang layanan antar penumpang untuk ojol sudah kembali tersedia pada aplikasi.

Artikel ini telah tayang di seputartangsel.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Akal-akalan Driver Ojol dan Penumpang, Layanan Antar Barang untuk Angkut Orang'.

Dengan demikian, para driver ojol di Jakarta sudah boleh membawa penumpang. Namun di Tangsel, layanan antar penumpang belum muncul di aplikasi.

Akhirnya yang terjadi adalah akal-akalan kreatif tapi nakal, yaitu menggunakan layanan antar barang untuk megangkut penumpang.

Baca Juga: Beri Doa dan Harapan di Hari Ulang Tahun Jokowi, Novel Baswedan: Semoga Peduli Masalah Kemanusiaan

Dani, seorang mitra ojol di Tangsel mengaku sering mendapat pesanan layanan antar barang, tetapi begitu di-pick up, ternyata yang dimaksud pemesan adalah untuk mengantar penumpang.

"Saya sering dapat orderan anter barang, ada tulisannya juga barangnya berupa makanan lah, baju lah atau tas gitu, ternyata bukan barang tapi manusia, maksudnya nganter penumpang gitu," ungkap Dani.

Mitra ojol lainnya mengaku serba salah, karena layanan antar penumpang sangat dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga: Rapid Test di Puncak Bogor Sasar 1.136 Pengunjung, 32 Orang Reaktif dan Langsung Diswab di Lokasi

"Penumpang butuh angkutan, kami butuh penghasilan," kata mitra yang enggan disebut namanya.

Kesepakatan driver dan penumpang itu bisa terlaksana, karena di jalan juga hampir tidak ada pengawasan dari petugas berwenang.*** (Taufik Hidayat/Seputar Tangsel/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah