PR BOGOR - 300 warga di Dusun Kedak Kidul, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri melakukan unjuk rasa, menolak adanya kegiatan rapid test didusunnya, Senin 8 juni 2020.
Diberitakan di kabarbesuki.pikiran-rakyat.com, warga merasa kondisi mereka sehat dan sudah menjalani isolasi mandiri selama dua minggu di rumah masing-masing, usai 20 orang dinyatakan positif.
Selain menolak adanya rapid test, warga juga meminta portal yang terpasang di jalan menuju kampung mereka dibuka usai ditutup oleh aparat dusun.
Baca Juga: Takut Bertemu Dokter, Ratusan Mayat Covid-19 di Inggris Ditemukan Membusuk di Rumah Selama Lockdown
Pasalnya, adanya portal Tersebut, ratusan warga khususnya RT 1 RW 5 tidak bisa melakukan aktifitas apapun.
Abidin, salah satu warga mengaku, dirinya dan ratusan warga lainnya menolak pelaksanaan rapid test.
Sampai saat ini warga masih sehat-sehat saja dan tidak menderita sakit apapun. Justru adanya rapid test ini, mengganggu warga khususnya yang sudah lanjut usia, mereka bahkan tidak bisa tidur.
Baca Juga: Wanita Berambut Pirang di Bandung Hilang Sejak 3 Juni Usai ke ATM, Jejak Terakhir di Ujungberung
“Kondisi warga disini semua sehat-sehat. Yang sakit sudah dibawa kesana (rumah sakit). Kita sudah menjalani isolasi mandiri. Kasihan warga yang tua-tua ini. Dengar adanya rapid test mereka malah gak bisa tidur," kata Abidin.