Simak Fakta Sebenarnya Kabar Mengenai Kurma Mengandung Virus Corona Akibat Kelelawar

- 27 April 2020, 11:16 WIB
Ilustrasi kurma.
Ilustrasi kurma. //Pexels

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Penularan wabah virus corona hingga saat ini masih terus terjadi di tengah-tengah masyarakat dunia, hal ini ditandai dengan masih terus terjadinya penambahan kasus positif akibat virus tersebut.

Per 27 April 2020, virus corona telah menginfeksi lebih dari 2,9 juta manusia di dunia dengan jumlah kematian mencapai 206.728 jiwa.

Virus corona yang muncul pada akhir 2019 lalu diduga dibawa oleh hewan kelelawar dan selanjutnya ditularkan ke manusia.

Baca Juga: Berikut Fakta Sebenarnya Paracetamol P-500 yang Mengandung Virus Machupo Mematikan

Belum lama ini tersiar kabar di media sosial yang menyatakan kepada masyarakat muslim untuk mencuci kurma dengan bersih sebelum dimakan.

Informasi tersebut diklaim merupakan peringatan yang dikeluarkan oleh dokter dan Menteri Kesehatan di Timur Tengah.

Pesan tersebut menyebutkan bahwa tahun ini banyak kelelawar hidup di pohon-pohon kurma dan memakannya. Kelelawar-kelelawar ini disinyalir membawa virus corona.

Baca Juga: Simpang Siur Ibadah Haji, Arab Saudi Umumkan Kepastiannya 19 Ramadhan

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jakarta Lawan Hoaks, menurut pakar kesehatan dr. Eko Budidharmaja menyebut, berita ini hoaks atau tidak benar.

Setelah diselidiki, informasi tersebut sempat viral di berbagai media sosial dan aplikasi percakapan di Malaysia pada tahun 2017.

Kemudian, dr. Eko juga menyebut tips mencuci kurma sebelum mengonsumsinya juga tidak akan mampu mensterilkan virus.

Sumber artikel dari cirebon.pikiran-rakyat.com dengan judul "Cek Fakta: Beredar Kabar Kurma Mengandung Virus Corona Karena Kelelawar, Simak Faktanya"

Lebih lanjut dr. Eko mengungkapkan bahwa virus corona cenderung ditularkan lewat udara, khususnya dari orang-orang yang sudah terpapar virus ini lewat bersin dan batuk.

Sehingga jika ada yang menyebut virus ini bisa disebarkan oleh kelelawar, sepertinya memang tidak benar.

Melansir situs thestar.com.my, pada 21 Mei 2017 menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) ataupun Kementerian Kesehatan dari negara-negara Timur Tengah tidak mengeluarkan saran atau peringatan apapun tentang kontaminasi virus corona melalui kelelawar.

Baca Juga: Dinyatakan Sembuh dari COVID-19, Pria Asal Inggris Ungkap Rahasianya

Datuk Dr. Noor Hisham selaku Dirjen Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan pihaknya bahkan sampai meminta konfirmasi langsung dari WHO terkait berita yang sempat meresahkan masyarakat Negeri Jiran ini, namun menemukan fakta bahwa berita ini tidak benar.

Virus corona memiliki nama lengkap Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dan ditemukan di Saudi Arabia tahun 2012 silam.

Akibat infeksi virus tersebut menyebabkan sindrom pernapasan yang ringan ataupun berat. Namun, belum jelas bagaimana mekanisme penularan virus ini dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Kontroversi Kematian Kim Jong-un Menyeruak, Satelit Deteksi Keberadaan Kereta Pribadinya

Sehingga berdasarkan informasi dan fakta yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa informasi yang sebelumnya beredar dan meresahkan tersebut adalah tidak benar atau hoaks dan masuk kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

Informasi sejenis sudah beredar sejak tahun 2017 dan sudah dibantah oleh berbagai pihak termasuk Kementerian Kesehatan Malaysia yang meminta bantuan klarifikasi dari pihak WHO.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah