"Berdasarkan hasil penelitian dan modeling dari BMKG, bahwa wilayah Jawa Timur menyimpan potensi bencana Gempa bumi yang besar. Jika terjadi gempa bermagnitudo 8,7 SR maka bisa memicu tsunami setinggi 24 meter setelah 30 menit terjadi gempa,’’ Ucap Dwikorita Karnawati Kepala BMKG Provinsi Jawa Timur.
“Selama ini rata-rata kejadian gempabumi mencapai 300-400 kali sebulan. Namun, sejak Januari 2021, jumlahnya sudah meningkat menjadi rata-rata 600 kali sebulan.
Baca Juga: Sinopsis Naluri Hati Minggu 17 Oktober 2021: Sandy Larang Dinda Temui Zain, Bu Rina Ditangkap Polisi
Sehingga kami menyusuri pantai mulai Jatim sampai Selat Sunda untuk tetap memantau.
Kami khawatirkan dari catatan sejarah gempa-gempa yang kekuatannya di atas magnitudo 7,0 SR, diprediksi skenario terburuk kekuatannya magnitudo 8,7.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 8,7 SR ini bisa membangkit tsunami," kata Dwikorita mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu.
Baca Juga: Boruto Naruto Next Generations Episode 220: Jadwal Rilis, Spoiler Utama, hingga Link Nonton di iQIYI
Menurutnya, saat ini BMKG telah aktif melakukan sosialisasi lapangan ke daerah-daerah tsunami di Jawa Timur.
Hasilnya bahwa hampir seluruh daerah pesisir telah memiliki pemetaan dan sarana pendukung jalur evakuasi serta titik evakuasi yang dinilai aman.
Berikut adalah perinciannya :