Menteri BUMN Erick Thohir Siap Bantu Nelayan Blanakan Subang, Ini yang Jadi Problemnya

- 28 Agustus 2021, 20:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir. /Dok. Pikiran-Rakyat

PR BOGOR - Para nelayan yang ada di Blanakan, Kabupaten Subang, akan mendapat bantuan dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Kesiapan Erick Thohir, dalam membantu nelayan tersebut, agar para nelayan lebih berdaya dan sejahtera. Sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa nelayan identik dengan masyarakat miskin.

"Mereka tak berhenti mencari ikan demi memenuhi kebutuhan kita akan sumber protein penting ini," ujar Erick Thohir, dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari Antara.

Erick Thohir pun, mengetahui kondisi tersebut, saat dirinya melakukan kunjungan ke kampung nelayan dan berdialog dengan para nelayan yang ada di Blanakan Subang, pada Sabtu 28 Agustus 2021.

Baca Juga: Lirik Lagu Coming Home-Honne feat NIKI beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir, melihat kegiatan lelang hasil laut di pusat pelelangan ikan (PPI) yang dikoordinir oleh KUD Mandiri Mina Fajar Sidik.

"Jadi sudah sepantasnya, kami dan perusahaan BUMN harus mensupport dan mencari solusi atas problem yang dihadapi," ujarnya lagi.

Menurutnya, para nelayan butuh pendamping agar lebih berdaya dan kaya. Hal dikatakan Erick Thohir, setelah ia mendengar cerita dari ketua Koperasi unit desa atau KUD, bernama Dasam.

"Bagaimana para nelayan Blanakan tetap melaut dan berjuang di era pandemi," ucap Erick Thohir.

Baca Juga: Aturan Ganjil Genap Selama PPKM Level 3 di DKI Jakarta pada 24-30 Agustus 2021

Ditegaskan Erick Thohir, bahwa anggapan nelayan yang identik dengan masyarakat miskin harus diubah. Terlebih lanjutnya, profesi nelayan dikenal akan karakternya yang tangguh dan tak mudah menyerah.

Erick Thohir, menyatakan keberadaan Kementerian BUMN bersama perusahaan BUMN pun siap hadir untuk memberikan dukungan kongkrit. Agar perjuangan nelayan yang ingin lebih berdaya dan kaya secara ekonomi cepat terwujud.

Saat ini lanjutnya, tak kurang 3.000 nelayan menggantungkan hidup dalam menjual hasil laut, seperti ikan layur, kembung, layang, dan bawal yang memiliki nilai eknomis tinggi di PPI Blanakan.

Dengan dukungan sekitar 250 kapal berukuran 5 gross tonnage (GT) dan 64 kapal di atas 5 GT. Setiap harinya, tak kurang dari 10 ton hasil laut tersebut mampu dipanen, kata dia.

Baca Juga: Siapa Saja yang Mendapatkan Vaksin Pfizer? Simak Syarat Penerimaannya

Bahkan, pada bulan Juni hingga Nopember, yang merupakan puncak produksi. Dalam satu hari bisa mencapai 50 ton.

Indonesia punya visi: Laut Masa Depan Bangsa. Hal itu menekankan bahwa laut harus bisa menopang pembangunan nasional, sekaligus meningkatkan kualitas hidup bangsa di masa sekarang dan akan datang, jelas Erick Thohir.

Adapun yang menjadi problem bagi para nelayan adalah mengenai bahan bakar, dana untuk meningkatkan kapasitas kapal, pengolahan, atau percepatan pembangunan gudang beku, ungkapnya.

"Siap dicarikan solusi sehingga mereka merasakan bahwa pemerintah dan BUMN hadir," ujar Erick Thohir.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah