PR BOGOR - Gelombang kedua Covid-19 yang melanda Indonesia, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jauh lebih dahsyat dibandingkan puncak gelombang pertama pada Desember 2020-Februari 2021.
Saat ini, angka kematian akibat Covid-19 di Yogyakarta meningkat tajam, baik di rumah sakit maupun di rumah-rumah karena pasien melakukan isoman.
Kasus Covid-19 di DI Yogyakarta disebut pernah tembus lebih dari 1.500 kasus baru dalam sehari.
Baca Juga: 7 Drama Korea yang Tayang Juli 2021, Ada The Devil Judge hingga Blue Birthday, Catat Tanggalnya
Hal ini menyebabkan fasilitas kesehatan nyaris ambruk dan banyak rumah sakit kewalahan.
Sementara para nakes telah mengalami kelelahan bahkan banyak yang terpapar Covid-19.
Bahkan, relawan di Yogyakarta menyatakan sudah tidak sanggup lagi membantu penanganan pandemi Covid-19 di wilayah tersebut.
Baca Juga: Info CPNS 2021, Pemkab Purwakarta Buka 442 Lowongan, Ini Formasi yang Paling Banyak Dibutuhkan
Gerakan masyarakat yang terdiri dari NU, MCCC (Muhammadiyah), Forum PRB, Jaringan Gusdurian, dan SONJO meminta maaf dan menekankan mereka telah mencapai batas kemampuan dalam penanggulangan Covid-19 di Yogyakarta.
Hal ini disampaikan Jaringan Gusdurian melalui unggahan Twitter @GUSDURians dan melalui Pernyataan Sikap Gerakan dan Lembaga Kemanusiaan di DIY, yang diunggah di laman Gusdurian, Rabu, 30 Juni 2021.