Saat itu KRI Nanggala-402 meminta izin untuk melaksanakan penembakan.
Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, setelah diberikan izin menembak lalu hilang kontak.
TNI AL langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan Raden Eddy Martadinata-313.
Kemudian KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan KRI Diponegoro-365.
Seluruh KRI yang terlibat melakukan pencarian menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402.
Merekapun menggunakan metode Cordon 2.000 yrds dalam melakukan pencarian dan hasilnya nihil.
Dari rilis Dispenal, sekitar pukul 07.00 WIB dilakukan pemantuan udara menggunakan helikopter.
Dari atas lautan, terpantu ada tumpahan minya di lokasi yang diduga tempat tenggelamnya kapal selam.
Atas laporan tersebut, pukul 14.00 WIB, KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau ikut membantu pencarian menggunakan side scan sonar.