PR BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan pemerintah melarang mudik lebaran 2021.
Setidaknya ada dua alasan yang dikemukakan oleh Presiden Jokowi mengapa pemerintah melarang masyarakat mudik lebaran.
Alasan pertama adalah terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada saat libur panjang.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Persib Bandung vs PS Sleman, Berikut Link Indosiar dan Vidio.com
Jokowi mengatakan kejadian pertama adalah saat libur Idul Fitri pada tahun lalu. Pada saat itu terjadi kenaikan kasus harian mencapai 93 persen dan kasus kematian mingguan 66 persen.
Kenaikan kasus Covid-19 yang kedua adalah pada periode 20-23 Agustus 2020.
“Di mana mengakibatkan terjadi kenaikan hingga 119 persen dan tingkat kematian mingguan meningkat hingga 57 persen,” ujar Presiden Jokowi yang dikutip PRBogor.com dari laman Sekretariat Kabinet.
Kenaikan kasus Covid-19 yang ketiga adalah saat periode libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.
Saat itu terjadi kenaikan kasus Covid-19 mencapai 95 persen dan tingkat kematian mingguan mengalami kenaikan sampai 75 persen.
“Terakhir, yang keempat, terjadi kenaikan saat libur di akhir tahun, 24 Desember 2020-3 Januari 2021,” ujar Presiden Jokowi.
Pada saat itu terjadi kenaikan kasus Covid-19 harian mencapai 78 persen dan tingkat kematian mingguan mencapai 46 persen.
Alasan kedua adalah adanya tren penurunan kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada saat ini.
Tren penurunan Covid-19 di Indonesia mengalami penuruan pada dua bulan terakhir.
“Menurun dari 176.672 kasus pada 5 Februari 2021 dan pada 15 April 2021 menjadi 108.032 kasus,” kata Jokowi.
Ia turut mengatakan kasus harian di Indonesia juga mengalami penurunan.
Jokowi mencontohkan pada bulan Januari 2021 terdapat 14-15 ribu kasus harian, namun pada hari ini hanya 4-6 ribu kasus harian.
Baca Juga: Hore! Akhirnya Nagita Slavina Hamil, Raffi Ahmad: Alhamdulillah Goallll, Rafathar Siap Jadi Kakak
Ditambah, saat ini Indonesia tengah mengalami peningkatan jumlah kesembuhan.
Per 15 April 2021, pasien sembuh berada di angka 1.438.254 orang. Angka itu sekitar 90,5 persen pasien sembuh dari total kasus.
Berdasarkan dua alasan itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga momentum tersebut.
Diakhir pernyataannya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Ia mengerti masyarakat ingin bertemu keluarganya saat lebaran nanti.
“Tapi, mari kita utamakan keselamatan bersama dengan tidak mudik ke kampung halaman,” kata Jokowi.
Ia mengajak masyarakat untuk berikhtiar memutus rantai penularan Covid-19 saat Ramadhan ini.
Sehingga dapat menjaga keselamatan diri sendiri, keluarga, serta masyarakat.
“Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga Allah Swt. meridai kita dan memberkahi bangsa Indonesia,” tutup Presiden Jokowi.***