PR BOGOR - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Mardani Ali Sera mengatakan fungsi intelijen dalam penanganan terorisme sangat menentukan.
Lebih lanjut, Mardani Ali Sera menegaskan bahwa terorisme merupakan musuh bersama bagi masyarakat.
Mardani Ali Sera melalui akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera menjelaskan terkait peran intelijen dalam pemberantasan teroris.
“Sekali lagi terorisme itu musuh kita bersama,” kata Mardani Ali sebagaimana dikutip PRBogor.com pada Kamis, 1 April 2021.
Baca Juga: Menjelang Hari Paskah, Polri Minta Seluruh Jajarannya untuk Tingkatkan Kesiagaan
Baca Juga: Ramai Aksi Terorisme di Tanah Air, DPR Minta Polisi Tingkatkan Dulu Pengawasan di Objek-objek Vital
Mardani menilai seharusnya pemerintah menjadi seperti ayah yang penyayang tapi tegas menanggapi persoalan terorisme. Dia menyebut pemerintah tidak boleh suuzan kepada rakyat.
"Pemerintah harus jadi ayah yang penyayang tapi juga tegas. Jangan suuzan pada rakyatnya," ucap Mardani Ali Sera.
Pasalnya, dikatakan Mardani Ali, memberantas terorisme harus dengan cara yang sistematis, bijak, dan akurat.
“Memberantas terorisme mesti dengan cara yang sistematis dan bijak serta akurat,” ujar dia.
Sekali lagi terorisme itu musuh kita bersama. Memberantas terorisme mesti dengan cara yang sistematis dan bijak serta akurat. Di sini intelijen punya tugas memberikan informasi akurat. Jangan pakai obsesi, persepsi, apalagi emosi.https://t.co/vfvK6KmHjq— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) March 31, 2021
Lebih lanjut, Mardani Ali meminta pihak intelijen untuk tidak memberantas jaringan terorisme dengan obsesi, persepsi, dan emosi.
“Jangan pakai obsesi, persepsi, apalagi emosi,” tuturnya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Dilihat Bisa Ungkap Kehidupan Seseorang tentang Cinta dan Ego
Diketahui, serangan yang terjadi di Bareskrim Markas Besar (Mabes) Polri Jakarta pada pukul 16.30 WIB membuat seluruh pintu yang berada di markas kepolisian tersebut ditutup.
Saat peristiwa penembakan, setidaknya terdengar enam hingga tujuh kali tembakan.
Berdasarkan kesaksian juru parkir Hendri, sejak pukul 17.00 WIB gerbang Bareskrim langsung ditutup.
Sementara untuk lalu lintas di depan Markas Bareskrim masih berjalan normal, tidak ada penutupan arus lalu lintas.***