PR BOGOR - Aksi teror seorang wanita dengan senjata api di Mabes Polri jadi sorotan semua pihak.
Termasuk mantan narapidana terorisme Sofyan Tsauri. Ia turut memberikan komentar setelah aksi teror dilakukan oleh seorang wanita di markas Mabes Polri, Jakarta Pusat.
Sofyan bahkan turut menyinggung aksi bom bunuh diri di Gereja Katedra, Makassar yang terhadi pada Minggu, 28 Maret 2021. Ia menilai aksi ini berhubungan dengan teror di Mabes Polri.
Diketahui, aksis bom bunuh diri terjadi berselang tiga hari saja dengan aksi teror penodongan senjata api di Mabes Polri.
Seorang wanita tiba-tiba mendatangi markas Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu, 31 Maret 2021 sekira pukul 16.30 WIB.
Spekulasi Sofyan didasari oleh aksi teror yang sempat terjadi beberapa tahun lalu.
Ia menyinggung soal kejadian di Makob Brimob, pada 8-9 Mei 2018.
"Ini semacam pemantik bagi kejadian-kejadian sebelumnya karena kalau kita mengaca pada kejadian pada tanggal 8-9 Mei 2018 di Makob Brimob, maka kejadian itu memicu kejadian tersebut memicu kejadian di Surabayam," kata dia dalam acara Apa Kabar Indonesia di kanal YouTube tvOne News pada Kamis, 1 April 2021.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul Khawatir Penyerangan di Mabes Polri Jadi Inspirasi Kelompok Teroris Lain, Mantan Teroris: Ini Semacam Pemantik
Baca Juga: Elsa Diancam Sumarno Gegara Uang Suap! Bocoran Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini, Kamis 1 April 2021
Sofyan mengatakan, bom bunuh diri di Makassar adalah pemicu dari aksi teror di Mabes Polri.
"Jadi, kejadian di Makassar 28 Maret 2021 itu juga memicu untuk penyerangan di Mabes Polri. Dan ini jadi semacam tren atau rule model, sebuah amaliat baru," tutur Sofyan Tsauri.
Selain itu, Sofyan Tsauri juga menilai gaya baru aksi terorisme di Indonesia kini dilakukan berpasang-pasangan.
Baca Juga: Unggah Poster Teaser Dramatis, Yuk Catat Jadwal Rilis MV GONE dari Rose BLACKPINK
"Ada fenomena menarik sejak 2018 penyerangan ini dilakukan oleh sepasang suami-istri," kata Sofyan Tsauri.
Oleh karena itu, Sofyan mengaku khawatir tren tersebut menjadi inspirasi bagi sejumlah kelompok teroris untuk melakukan aksi teror serupa.
"Ini sangat mengkhawatirkan kita dan ini menjadi sebuah inspirasi bagi kelompok-kelompok yang lain melakukan 'jihad'," ujar Sofyan Tsauri.***(Muhammad Azy/PR Bekasi)