Isu Reshuffle Kabinet, Berikut Profil Sakti Wahyu Trenggono, Kandidat Menteri Kelautan dan Perikanan

- 22 Desember 2020, 14:56 WIB
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono (baju batik). /ANTARA/HO Biro Humas Kemhan
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono (baju batik). /ANTARA/HO Biro Humas Kemhan /

PR BOGOR - Isu reshuffle kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat. Hal ini menyusul dua Menteri Jokowi yang saat ini tersandung kasus korupsi, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Sejumlah pihak pun mendesak agar Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Setelah isu ini ramai dibicarakan, muncul isu baru kalau Jokowi akan melakukan reshuffle pada Rabu, 23 Desember 2020 mendatang. 

Isu reshuffle yang digadang-gadang akan menggaet Sakti Wahyu Trenggono itu berhembus kencang setelah dua menteri diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekaligus.

Sebagaimana dikutip PRBogor.com dari laman Kementerian Pertahanan, Sakti merupakan lulusan Sarjana Teknik Industri dan Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pada 1992, ia naik jabatan menjadi General Manager di Astra Group, salah satu konglomerasi industri otomotif terbesar di Indonesia.

Sakti mulai bersinggungan dengan birokrasi usai menjadi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) pada 1995 hingga 1997.

Perusahaan telekomunikasi yang dipimpinnya di kemudian hari terafiliasi pada PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG).

Karirnya semakin memuncak hingga pada 2005, Sakti didapuk menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (ASPIMTEL).

Selama 11 tahun, ia memegang jabatan tertinggi di ASPIMTEL, sampai-sampai dijuluki sebagai 'Raja Menara'.

Baca Juga: Diduga Kelebihan Stok, 50 Ribu Paket Bansos Ditemukan Terbengkalai di Gudang Pulogadung Jaktim

Baca Juga: Sempat Tuai Kritik dari Berbagai Negara, Vaksin Covid-19 Sinovac Diklaim Ampuh di Brasil

Baca Juga: Keji! Diduga Masalah Keluarga, Seorang Ayah di Aceh Lindas Anak Kandung hingga Tewas Gunakan Truk

Julukan tersebut muncul karena dirinya dianggap cukup sukses mengembangkan usaha di bidang telekomunikasi.

Pada 2010, Sakti menjadi Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama. Jabatan itu dipegang hingga tahun 2016.

Di bidang politik, Sakti memulai kiprahnya dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Di sana, ia sempat menjadi bendahara pada periode 2009-2013, saat Hatta Rajasa masih menjadi Ketua Umum PAN.

Selain itu, ia aktif menjadi bendahara tim pemenangan Joko Widodo sejak menjadi Wali Kota Solo.

Baca Juga: Simak Sejarah Singkat dan Tema Hari Ibu yang Diperingati Hari Ini, 22 Desember 2020

Baca Juga: 5 Film Indonesia Terbaik yang Bisa Ditonton di Hari Ibu 2020, Salah Satunya 'Aku Ingin Ibu Pulang'

Baca Juga: 5 Rekomendasi Resep Masakan yang Mudah, Praktis, dan Enak Spesial Rayakan Hari Ibu 2020

Pada 2014, Sakti membelot dari partainya dengan membela pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Ia kembali membela Presiden Jokowi dalam Pemilu Presiden 2019 dengan menjadi Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Kini, ia diwacanakan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, menggantikan Edhy Prabowo.***

Editor: Yuni

Sumber: Kementerian Pertahanan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah