Network
PR BOGOR - Beredar mengenai penunjukkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari Batubara yang ditahan KPK akibat tersandung kasus suap bansos Covid-19.
Mengenai kabar tersebut, pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam turut berkomentar.
Menurutnya, Risma yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Februari 2021 itu politik nasional akan semakin dinamis.
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Risma Jadi Menteri Sosial Gantikan Juliari Batubara yang Ditahan KPK? Ini Kata PSI
Baca Juga: Mensos Juliari Batubara Ditahan KPK, Bagaimana Nasib Kelanjutan Bansos Covid-19? Ini Penjelasan Plt
Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Tegas: Saya Bakal Marah Besar Jika Distribusi Bansos Beras Molor dari Target
Jika mengamati perjalanan Risma dalam tiga tahun terakhir ini memang unik.
Itu karena Risma sudah tiga kali ditawari jabatan menteri di kabinet Jokowi Widodo.
"Jika Bu Risma menjabat Mensos maka akan membuat dinamis politik nasional," kata Surokim di Surabaya, Selasa, 15 Desember 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.
Namun, lanjut dia, jawaban Risma tegas tidak berkenan dan ingin menuntaskan amanah dari masyarakat Surabaya dalam jabatan wali kota hingga akhir masa jabatannya.
Baca Juga: Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 Mau ke Bandung Raya? Ada Syarat Ini dari Gubernur Ridwan Kamil
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Jelang Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, KAI Operasikan 47 KA Jarak Jauh
Baca Juga: KPopers harus Tahu! Sederet Idola Artis YG Entertainment Ini Jago Nari, Bahkan Sering Jadi Mentor
"Ia selalu konsisten seolah tidak ingin membuka peluang untuk penugasan itu. Nah, jika kali ini beliau menjawab nanti kita lihat dan terserah Bu Mega, berarti Bu Risma mau dan siap untuk mengemban posisi itu," ujarnya dalam artikel 'Risma Ditawari Jabatan Mensos, Pengamat: Tipe Seperti Dia Disukai Jokowi, Jadi Sangat Layak'.
Apalagi, lanjut dia, sebentar lagi masa jabatannya sebagai wali kota tuntas dan cawali penggantinya di Pilkada Surabaya sudah sesuai harapan, maka Risma bisa dikatakan siap untuk naik level di Jakarta.
"Jika kemudian bu Risma naik menjabat menteri, saya pikir itu akan menjadi ujian kepemimpinan publik beliau di level nasional. Jika bisa berhasil, maka beliau akan punya peluang jadi salah satu tokoh nasional di level nasional, demikian juga sebaliknya," katanya.
Selain itu, ia menuturkan jika Risma naik jabatan ke menteri, maka itu adalah sebuah kabar baik untuk kader-kader PDIP yang menjadi kepala daerah tentunya mempunyai peluang bisa naik menjadi menteri.
Baca Juga: Apa Kabar BLT BPJS Ketenagajerjaan Termin 3, akan Cair? Begini Janji dari Menaker Ida Fauziyah
Baca Juga: Perayaan Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 Dilarang, 8 Gubernur Ini Dapat Instruksi dari Luhut
Baca Juga: Pria Ini Diamankan Polisi Usai Sebarkan Konten Provokatif, Yusri Yunus: Sudutkan Kapolda Metro Jaya
"Menurut saya itu positif untuk proses kaderisasi politik dari daerah," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, semua akan berpulang pada perintah Ketua Umum PDIP Megawati, kehendak Presiden Jokowi dan tentu saja Risma sendiri.
"Tipe seperti Bu Risma termasuk yang disukai oleh Pak Jokowi. Bu Risma sangat layak karena dari PDIP dan Mensos sebelumnya juga dari PDIP. Bu Risma model kepemimpinannya itu melayani langsung masyarakat jadi cocok dengan fungsi dan tugas sebagai Mensos,” ujarnya.
Baca Juga: 4 Drama Korea Selatan Raih Rating Tertinggi, Salah Satunya You and I di Tahun 1997
Baca Juga: Cocok untuk Penderita Diabetes, Sederet Sayuran Rendah Karbohidrat Ini Bisa Turunkan Kadar Gula
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini Besok 15 Desember 2020: Bersiap akan Kejutan ya...
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya menyatakan soal adanya kabar dirinya mendapat tawaran jabatan Mensos, itu sepenuhnya keputusan ada pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Nanti kita lihat, saya ikut bu Mega saja," kata Wali Kota Risma.
Meski demikian, lanjut dia, hingga saat ini dirinya belum mendapat tawaran dari siapapun termasuk Presiden Jokowi terkait hal itu.***(Anggie Juliyani/PR Bekasi)
