Gus Baha Ulang Tahun, Pakar Ilmu Politik: Negeri ini Butuh Banyak Ulama Bersahabat Kala Berdakwah

29 September 2020, 19:17 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha. //dok. nu.or.id

PR BOGOR - H Ahmad Bahauddin Nursalim atau dikenal Gus Baha tengah berulang tahun ke-50 tahun yang lahir di tahun 1970, publik mendoakannya hingga memuncaki trending di media jejaring sosial twitter.

Ulang tahun ke-50 Gus Baha juga dikonfirmasi akun Gus Nadirsyah yang dikelola santrinya di @na_dirs.

"Selamat ulang tahun yang ke-50 untuk Gus Baha via @gayengco. Beliau seorang ulama panutan yang ikhlas, ‘alim dan sangat sederhana. Khas produk pesantren, penuh dg guyon santuy. Semoga Allah mengaruniai beliau kesehatan dan panjang usia mengabdi pada ilmu & umat," tulis akun @na_dirs sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com, Selasa 29 September 2020.

Baca Juga: Alasan Najwa Shihab Getol Undang Menkes Terawan, Siapkan Pertanyaan Siapkah Sang Menteri Mundur?

Ucapan ulang tahun juga disampaikan dosen Universitas Airlangga sekaligus pakar Ilmu Komunikasi Politik, Henry Subiakto @henrysubiaokto. Dalam pandangannya, Indonesia membutuhkan ulama yang lebih banyak lagi, ulama yang bisa mengajarkan agama Islam dengan kegembiraan, kesejukan, dan cara dakwah yang bersahabat, layaknya Gus Baha.

"Negeri ini membutuhkan lebih banyak ulama yang mengajarkan agama dengan kegembiraan, kesejukan, keindahan dan kedalaman, serta cara-cara dakwah yang bersahabat," katanya.

"Ulama seperti almarhum KH AR Fahrudin, KH Hasyim Muzadi di waktu lalu, dan Gus Baha di waktu sekarang, sangat dibutuhkan umat dan negara," tulisnya.

 

Baca Juga: Sinopsis Film G30S PKI Sejarah Kelam Indonesia, Mahmud MD: Saya Selalu Menonton Film Itu

Sosok Gus Baha

Gus Baha merupakan putra ualama Ahli Quran yakni KH Nursalim Al Hafizh dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah. Sebuah desa di pesisir utara Pulau Jawa.

KH Nursalim adalah murid dari KH Arwani Al Hafizh, Kudus, dan KH Abdullah Salam Al Hafizh, Pati. Dari jalur keluarga ayah inilah terhitung dari buyut hingga generasi keempat merupakan para ulama ahli Al Quran.

Sementara silsilah dari jalur sang ibunda, Gus Baha juga berasal dari keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.

Baca Juga: Aksi Monolog Najwa Shihab Lantaran Menkes Terawan 'Mangkir', Begini Jejak Rekam Karir Sang Menteri

Pesarean Mbah Sambu berada di area Masjid Jami' Lasem, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat kota Rembang.

Gus Baha menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al Quran langsung dari ayahnya sendiri. Hingga di usia belia, Gus Baha telah mengkhatamkan hafalan Al Quran beserta qiraatnya dengan lisensi ketat sang ayah.

Selama ini karakteristik bacaan dari murid-murid Mbah Arwani memang sangat ketat dalam hal tajwid dan makhorijul huruf.

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler