Polemik Nonton Film G30S PKI, Orang Istana: Film Itu Bagus, Asal Jangan Meyakini Ikhwal Sejarah PKI

24 September 2020, 19:39 WIB
Mahfud MD /pikiran-rakyat/


PR BOGOR - Menjelang peringatan G30S PKI publik menyinggung soal pemutaran film tersebut, apakah diperbolehkan atau tidak mengingat banyak perdebatan di dalamnya.

Menanggapi hal ini, Menteri Kooordinator Bidang Hukum, HAM dan Keamanan, Mahfud MD kemudian merespon pernyataan-pernyataan itu.

Pernyataan yang menyebut seberapa penting film G30S PKI disiarkan di layar kaca.

Baca Juga: [Update Banjir Bandang Sukabumi] - Korban Terakhir yang Hanyut Ditemukan Meninggal di Hari Keempat

Baca Juga: PDIP Tegaskan Gatot Nurmantyo Dicopot Bukan Soal Film G30S PKI, Tak Ada Korelasinya Sama Sekali

Mahfud MD kemudian mengaku sering menonton film tersebut. Namun, ditekankan, publik tidak perlu mengetahui atau meyakinkan ikhwal sejarah PKI.

"Ada yang nanya, apa penting film G30S PKI disiarkan? Saya jawab, saya selalu nonton film tersebut tetapi bukan ingin tahu atau meyakinkan tentang sejarah PKI," tulis Mahfud dalam akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com, Kamis 24 September 2020.

Mantan Ketua MK ini memiliki alasan saat menonton film G30S PKI. Alasan itu berkenaan dengan teknis pembuatan film yang dinilainya cukup baik. Visualisasi serta penyesuaian cerita semuanya untuk sandiwara.

Baca Juga: PSBB Jakarta Lanjut hingga Oktober, Anies Baswedan Klaim Kasus Positif Melandai, tapi Bodebek Naik

Baca Juga: Suami Bupati Bogor Meninggal Dunia, Sakit Kanker Paru-paru Stadium 4 Dua Tahun Terkahir Ini

Dia juga sering menonton film itu lantaran saat peristiwa itu terjadi, dia berusia delapan tahun.

"Saya selalu nonton karena ia adalah karya film yang bagus artistik dan dramatisasinya. Kalau sejarah PKI sih saya sudah tahu, sebab tahun 1965 saya sudah 8 tahun," tuturnya.

Dketahui, 30 September 1965 terjadi pembunuhan terhadap enam jenderal dan satu perwira.

 

Baca Juga: Adanya TMMD Reguler Brebes Menjadi Berkah Bagi Pedagang Keliling

Baca Juga: Gaduh di Twitter Soal Dorongan Presiden Jokowi Jadi Sekjen PBB, Warganet Gusar Ada Juga yang Setuju

Keenam jenderal dan satu perwira itu di antaranya Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Mayjen (Anumerta) Donald Ifak Panjaitan, Letjen (Anumerta) MT Haryono, Letjen (Anumerta) Siswono Parman, Letjen (Anumerta) Suprapto, Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo, serta Kapten CZI (Anumerta) Pierre Tendean.***

 

 

 

 

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler