KOMPAK Soroti Absennya Prabowo dalam Dialog Isu Kesehatan Nasional: Padahal Kami Mau Dengar Gagasannya

16 Januari 2024, 16:30 WIB
Koordinator Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) Moh. Adib Khumaidi di sela-sela kegiatan Dialog Nasional KOMPAK dengan Capres dan Cawapres RI Tentang Pembangunan Kesehatan Indonesia di Jakarta, Selasa (16/1/2024). /Foto: ANTARA/Sean Muhamad

PEMBRITA BOGORDialog nasional yang diselenggarakan oleh Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Selasa, 16 Januari 2024 menarik perhatian karena absennya pasangan calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto.

Acara bertajuk "Dialog Nasional KOMPAK dengan Capres dan Cawapres RI Tentang Pembangunan Kesehatan Indonesia" hanya dihadiri oleh calon presiden nomor urut satu, Anies Rasyid Baswedan, secara virtual. Prabowo seharusnya dijadwalkan menyampaikan gagasan soal kesehatan pada pukul 13.00 WIB. 

Koordinator KOMPAK, Moh. Adib Khumaidi, menyoroti kehadiran tersebut sebagai indikasi komitmen pasangan calon terhadap isu kesehatan.

Baca Juga: Dianggap Sering Bawa Nama Presiden Jokowi dalam Kampanye Pilpres 2024, Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat!

Dalam sela-sela kegiatan di Jakarta, Adib menyatakan, "Kehadiran dari para pasangan calon pada acara hari ini adalah sekali lagi mempertegas komitmen dari pasangan calon terkait dengan kesehatan."

Proses dialog ini merupakan kelanjutan dari serangkaian kegiatan sebelumnya, di mana KOMPAK telah mengundang perwakilan tim sukses masing-masing pasangan calon untuk berdiskusi mengenai program kesehatan.

"Dua kali fase yang kita lakukan, yang pertama pertemuan dengan timses," ungkap Adib, menjelaskan proses diskusi sebelumnya.

Baca Juga: Suara Jatim Bakal Dipegang Kubu Prabowo Gibran Usai Khofifah Gabung, Mahfud MD: Enggak Bikin Panik Tuh

KOMPAK Respons Tidak Hadirnya Prabowo untuk Bahas Isu Kesehatan

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Prabowo Subianto (kiri). Foto: Instagram @prabowo

Adib menilai peran tim sukses sangat penting dalam membantu mendefinisikan dan mengidentifikasi permasalahan kesehatan serta memberikan masukan.

"Kita berharap di timses itu juga bisa melakukan sebuah pengawalan terkait dengan masukan-masukan yang bisa kita lakukan," ucapnya.

Meski demikian, keputusan Prabowo Subianto untuk tidak hadir dalam dialog tersebut menjadi sorotan.

Baca Juga: Prabowo Beberkan Strategi Program Susu Gratis dengan Sapi Impor: Kita Butuh 40 Juta Liter Susu Setiap Hari

"Maka buat kami dan seluruh anggota tentunya bisa memberikan gambaran tegas bahwa 'oh inilah visi-misi kesehatan dari masing-masing pasangan calon," jelasnya.

Namun, Adib menegaskan netralitas KOMPAK sebagai organisasi profesi bidang kesehatan. "Perlu kami tegaskan, secara institusi, kami organisasi yang ada di KOMPAK tetap akan menjunjung tinggi netralitas, tetap akan menjunjung tinggi independensi," tegas Adib Khumaidi.

Di samping itu, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dijadwalkan hadir untuk menyampaikan gagasannya soal isu kesehatan nasional di Dialog Nasional KOMPAK pada pukul 16.30 WIB nanti.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran dan mengundi nomor urut tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024. Pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, serta nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md adalah calon yang akan bersaing dalam pemilu mendatang.

Masing-masing pasangan calon mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik. Anies-Muhaimin didukung oleh Partai NasDem, PKB, PKS, dan Partai Ummat.

Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud mendapat dukungan dari Partai PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura. Prabowo-Gibran diusung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, dan PSI.

KPU telah menetapkan jadwal penting, termasuk masa kampanye yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. Pemilu ini akan menjadi ajang penting bagi rakyat Indonesia untuk menentukan masa depan kepemimpinan negara mereka.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Tags

Terkini

Terpopuler