Beruntungnya Irma, Seorang WNI Bisa Haji Bersama Warga dari 160 Negara Lain Meski Ada Wabah Covid-19

29 Juli 2020, 14:17 WIB
Ibadah haji, salah satu ibadah utama yang menjadi keutamaan Dzulhijjah /- Foto: Pixabay/Konevi

PR BOGOR - Arab Saudi melarang jemaah haji internasional di tengah pandemi Covid-19, dengan jumlah yang ikut tahun ini dibatasi hanya 10.000 orang sementara tahun lalu sekitar 2,5 juta.

Dari 10.000 calon jemaah, 70 persen di antaranya merupakan warga dari 160 negara yang bermukim di Arab Saudi, mereka perlu mendaftarkan diri secara online yang kemudian disaring Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi.

Sementara 30 persen lainnya adalah warga Arab Saudi yang diutamakan kalangan tenaga kesehatan dan keamanan yang bekerja menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Artis VS Diringkus Polisi Imbas Prostitusi Online, Keluarga Vitalia Shesya Buka Suara: VS Bukan Vita

Beruntungnya ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terpilih bisa beribadah di Tanah Suci. WNI yang beruntung itu adalah Irma Tazkiyya yang terpilih dan lolos untuk mengikuti ibadah haji melalui sistem pendaftaran daring.

Saat ini Irma berada di hotel di Mekah, mengikuti masa karantina empat hari yang ditetapkan Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi, bersama dengan warga dari 160 negara yang terpilih.

"Saya sangat bersyukur banget, bisa diterima di haji tahun ini. Masya Allah, segala fasilitas, service selama karantina, bagus banget," ungkap Irma sebagaimana diberitakan di Wartaekonomi.co.id, Rabu 29 Juli 2020.

Baca Juga: Amanda Manopo Curhat Soal Dunia Entertainment, Tangis Pecah Singgung Kebohongan dan Kebahagiaan

"Kita ditempatkan satu kamar satu orang, makanan selalu diantar, kalau butuh sesuatu tinggal telepon," kata Irma melalui suaminya Afnan Firdaus.

Proses pengangkatan kain Kiswah penutup Ka'bah, persiapan menjelang Idul Adha 2020.*/AFP

"Ada tenaga medis di bawah yang stand-by bantu kita untuk masalah kesehatan. Tinggal telepon, tenaga medis akan datang. Masya Allah tabarakallah," tutur dia.

Diketahui, Kantor Berita Negara Arab Saudi melaporkan, kurangnya vaksin dan kesulitan menjaga jarak sosial di antara sejumlah besar pengunjung Masjidil Haram yang datang dari luar negeri, menjadi pertimbangan hingga akhirnya diambil keputusan tersebut.

Baca Juga: Jungkook Mangkir di Trending Usai Cover Lagu 10.000 Hours, ARMY: Kalau Collab Bagaimana?

"Keputusan ini diambil untuk memastikan pelaksanaan haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat," demikian pernyataan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

"Sambil mengamati semua tindakan pencegahan dan protokol jaga jarak yang diperlukan untuk melindungi manusia dari risiko yang terkait dengan pandemi ini, dan sesuai dengan ajaran Islam dalam melestarikan kehidupan manusia," katanya.

Jumlah kasus virus corona di Arab Saudi telah melebihi 160.000, dengan 1.307 kematian, menyusul peningkatan kasus infeksi baru selama dua minggu terakhir.

Baca Juga: Djoko Tjandra Tak Cukup Tumbalkan 3 Jenderal Polisi, Kuasa Hukumnya Anita Siap Jadi Tersangka

Sekitar 2,5 juta peziarah biasanya mengunjungi situs-situs Islam paling suci di Mekkah dan Madinah selama pelaksanaan ibadah haji.

Data resmi menunjukkan Arab Saudi menghasilkan sekitar 12 miliar dolar AS setahun dari haji dan umrah. Kerajaan Arab Saudi menghentikan penerbangan penumpang internasional sejak Maret 2020.

Pihaknya juga meminta umat muslim pada bulan itu agar menunda rencana haji sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kedatangan internasional untuk jemaah umrah juga telah ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga: Terciduk Gunakan HP Selain Samsung, Jungkook Gercep Hapus Unggahannya Saat Cover Lagu 10.000 Hours

Sementara itu, awal bulan ini, Malaysia dan Indonesia sama-sama melarang warganya melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk ibadah haji, dengan alasan kekhawatiran akan virus corona.***

Konten Partner: Warta Ekonomi

Editor: Amir Faisol

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler