Pasang Badan Usai Jokowi Banjir Kritikan Soal Pandemi, Ngabalin: Karakter Presiden Merupakan Sosok yang Teliti

2 Agustus 2021, 20:48 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. /Instagram.com/@ngabalin

PR BOGOR - Sejumlah upaya terus dilakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Desakan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown dengan menjalankan Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan sempat kembali mengemuka ketika kasus Covid-19 naik pesat beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin kembali menjadi benteng atas sejumlah kritikan terhadap gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membangun bangsa Indonesia.

Baca Juga: Daftar Lagu K-Pop yang Akan Dirilis Agustus 2021, dari Mulai ASTRO hingga RED VELVET

Menurut Ngabalin, karakter Jokowi merupakan sosok yang sangat teliti dalam mengambil sebuah keputusan.

"Presiden Jokowi adalah karakter yang sangat teliti dalam mengambil satu keputusan," kata Ngabalin di akun twitternya @AliNgabalinNew yang dikutip Senin 2 Agustus 2021.

Terlebih lagi, dilanjutkan dia, ketelitian Jokowi itu sangat terlihat saat mengambil keputusan yang bersangkutan dengan jiwa masyarakat Indonesia.

“Apalagi menyangkut Jiwa Manusia Indonesia,” ujar Ngabalin, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bogor.com.

Cuitan Ali Mochtar Ngabalin.

Menurutnya, tambal sulam bukanlah gaya kepemimpinan mantan Wali Kota Solo itu.

"Ingat itu! Stop rakyat jangan dibuat panik. Duka mendalam kepada mereka yang telah mendahului kita," ucap Ngabalin.

Diketahui, Ngabalin mengatakan kebijakan pembatasan yang dipakai pemerintah mulai dari PSBB, PSBB skala mikro, PPKM Darurat, dan kini PPKM level 4 punya misi yang sama, meski sebutan atau penggunaan istilahnya berbeda.

Baca Juga: Panaskan Spekulasi Transfer, Harry Kane Tidak Muncul di Latihan Perdananya setelah Liburan

Misinya adalah kebijakan tersebut merupakan upaya pemerintah menyelesaikan pemutusan penyebaran Covid-19.

Sementara kata kuncinya ialah membatasi aktivitas sosial masyarakat.

"Perubahan dari PSBB, kemudian skala mikro, PPKM Darurat, kemudian bapak Presiden menggunakan skema leveling, itu artinya dalam satu misi yang sama adalah upaya langkah pemerintah menyelesaikan wabah Covid-19," tuturnya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @AliNgabalinNew

Tags

Terkini

Terpopuler