PR BOGOR - Pusat Pengendali Operasi BNPB mencatat sebanyak 34 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Sulawesi Barat hingga hari ini pukul 14.00 WIB.
Rinciannya adalah, 26 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan terdapat 15.000 lebih warga yang mengungsi.
Baca Juga: Habib Ali bin Abdurrahman bin Ahmad Assegaf Meninggal Dunia, Berikut Profil Lengkapnya
Sebagai informasi, ada 10 titik pengungsian yang tersebar di Kabupaten Majene.
"Antara lain di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda, kemudian di Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana," kata Raditya Jati dalam rilis tertulis yang diterima PRBogor.com, Jumat, 15 Januari 2021.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian, yaitu di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Baca Juga: Innalillahi, Lagi-lagi Ustaz Yusuf Mansur Sampaikan Kabar Duka: Yaa Allah Yaa Rabb...
Meski begitu, jaringan listrik di dua kabupaten tersebut hingga saat ini masih padam.
Begitupun dengan jaringan komunikasi seluler yang juga tidak stabil.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi tektonik dengan Magnitudo 6,2 terjadi pada Jumat dini hari pukul 1.28 WIB.
Baca Juga: Khawatir Potensi Tsunami, Warga Majene Berbondong-bondong Mengungsi ke Wilayah Pegunungan
Berdasarkan info BMKG, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah timur laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Pagi tadi, 15 Januari 2021, Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini telah meninjau lokasi terdampak gempabumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.***