Mensos Risma Mulai Lakukan Pemetaan Calon Penerima Bansos, Disesuaikan dengan Masalah Tiap Daerah

2 Januari 2021, 20:59 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini. /Instagram.com/@tri.rismaharini/

PR BOGOR - Kabar gembira, Menteri Sosial Tris Rismaharini atau akrab disapa Risma mulai melakukan pemetaan untuk bantuan sosial (bansos) pada masyarakat.

Kabar baik tersebut disampaikannya saat memberikan bantuan pada penghuni Yayasan Mojopahit di Lingkungan Balong Cangkring, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu, 2 Januari 2021.

"Saya coba memetakan, apa saja yang bisa kami lakukan terutama untuk masyarakat yang membutuhkan," kata Risma.

Baca Juga: Sindir Mensos Risma Soal 'Blusukan', Dewan Pakar PKPI: Fokus Kerja Buat Kebijakan yang Keren

Risma mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus memetakan agar bisa me-review data termasuk dengan anggaran yang ada.

"Saya coba memetakan karena apa yang bisa kita lakukan, sehingga kami bisa menganalisa data yang ada di kami maupun anggaran yang ada," ucapnya menambahkan.

Kemudian, Risma saat ini harus menyiapkan bantuan sosial yang akan segera dibagikan dalam waktu dekat ini, sehingga ia mengaku belum bisa keluar dari Pulau Jawa.

Baca Juga: Soal Kegiatan 'Blusukan' Risma ke Kolong Tol, Rocky Gerung Tegas 'Risma Adalah Seorang Menteri'

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-depok.com sebelumnya dalam artikel "Sudah Mulai, Mensos Risma Lakukan Pemetaan Calon Penerima Bansos", namun pihaknya juga akan segera memetakan masalah karena setiap daerah yang dikunjungi mempunyai masalah yang berbeda.

"Kalau di sini, ada lansia, pengemis, tukang becak dan anak jalanan. Itu treatment-nya beda dengan misalkan yang saya lakukan di Ponorogo. Karenanya, setelah ini mungkin kami akan melakukan pemetaan dan kemudian kami juga bisa menyosiliasikan bantuannya," ujar mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Dengan bantuan sosial itu, Risma berharap masyarakat yang mendapatkannya mampu bangkit untuk kesejahteraan hidupnya. Sehingga, tak hanya memberikan bantuan lalu lepas begitu saja, tapi masalah yang dihadapi juga tuntas.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Vaksin Sinovac Dikabarkan Mengandung Bahan Boraks dan Formalin, Ini Faktanya

"Kalau pelatihan saja tidak bisa, kemudian marketing juga tidak apa. Ini yang sekarang coba kami selesaikan, termasuk bangunan-bangunan ini. Iya, Insyaa allah nanti kami akan komunikasikan dengan yayasan karena ini lahannya kan bukan milik perorangan. Tidak bisa orang per orang, beda dengan program bedah rumah," kata Risma menjelaskan.

Salah satu keluarga dari pendiri Yayasan Majapahit, Drajat Satriadi mengungkapkan bahwa Yayasan Majapahit didirikan oleh almarhum ayahnya, Soewono Blong pada 1969.

Diketahui, Yayasan Majapahit telah membina para tuna wisma, tuna susila, dan penyandang persoalan sosial lainnya.*** (Wulandari Noor/Pikiranrakyat-depok.com)

Editor: Yuni

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler