Gunung Ili Lewotolok Erupsi hingga 4.000 Meter, Kini Statusnya Dinaikkan Jadi Siaga atau Level III

29 November 2020, 21:44 WIB
Status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok dinaikkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari level II atau 'Waspada' menjadi level III atau 'Siaga'.* /Dok. Humas BNPB/BNPB

PR BOGOR – Status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok dinaikkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari level II atau ‘Waspada’ menjadi level III atau ‘Siaga.’

Kenaikan status Gunung Ili Lewotolok ini berlaku pada 29 November 2020, pukul 13.00 waktu setempat.

Menyikapi kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyampaikan, PVMBG merekomendasikan beberapa hal.

Baca Juga: Gunung api Ili Lewotolok NTT Erupsi hingga 4.000 Meter, Jadi yang Ketiga Usai Merapi dan Sinabung

Baca Juga: Pembantaian Satu Keluarga di Sigi, Sulteng, PBNU: Aksi Teror Bukanlah Ciri Islam Rahmatan Lil'Alamin

Baca Juga: Soal Kerumunan, Rizieq Shihab Dikirimi 'Surat Cinta' oleh Polisi, Bakal Diperiksa 1 Desember 2020

Pertama, masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak.

Kedua, penggunaan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Ini direkomendasikan untuk menghindari dampak abu vulkanik yang mengakibatkan gangguan pernapasan akut maupun gangguan kesehatan lain.

Ketiga, PVMBG mengingatkan abu vulkanik saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok. Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di gunung ini untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di musim hujan.

Baca Juga: Bertemu Gatot Nurmantyo Ngobrol dari Hati ke Hati, Mahfud MD Bilang Bukan Basa-Basi di Mulut Saja

Baca Juga: Istana Berharap Pemuka Agama di Sulawesi Tengah tetap Bersilaturahmi Tanggapi Pembantaian di Sigi

Baca Juga: Istana Kutuk Pembantaian Satu Keluarga di Sigi, Fadjroel Rahman: Palaku akan Diburu dan Dikepung

"Saat ini, potensi bahaya Gunung Ili Lewotolok berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, hujan abu lebat yang penyebarannya dipengaruhi arah dan kecepatan angin, awan panas khususnya ke arah bukaan kawah, yang berada di sisi tenggara," kata Raditya Jati dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Minggu, 29 November 2020.

Selain itu, kata Raditya Jati bahaya lain berupa longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung.

Sebelumnya diinformasikan, Gunung api Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi pada pukul pukul 09.45, Minggu, 29 November 2020, waktu setempat.

Baca Juga: Ilmuan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Meninggal Dunia, Dibunuh di Dekat Teheran, Begini Reaksi Dunia

Baca Juga: Sungjae BtoB Tajir Melintir hingga Dijuluki 'Sendok Berlian', Terungkap Nih Sumber Kekayaannya...

Baca Juga: 25 KDrama Terbaik 2020, It’s Okay to Not Be Okay Nomor 9, Flower of Evil Ke-3, Lalu Nomor 1 dan 2?

Tinggi kolom erupsi mencapai 4.000 meter di atas puncak. Berdasarkan pantauan PVMBG, teramati kolom abu kelabu tebal condong ke arah timur dan barat.

Gempa Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi sekitar 10 menit. Saat ini gunung yang memiliki ketinggian 5.423 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus level II atau ‘Waspada.’

Merespon erupsi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melakukan evakuasi warga 28 desa di dua kecamatan, serta melakukan kaji cepat untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang mengungsi.

Baca Juga: 25 Lagu KPop Terbaik Tahun 2020 Versi KingChoice, BTS Dynamite Urutan ke Berapa Ya? ARMY Bisa Tebak?

Baca Juga: 50 Megabintang Pemenang Asia Artist Awards 2020: BTS Sabet Best of Best Award dan Male Popularity

Baca Juga: Drakor Do Do Sol Sol La La Sol Tamat, Ungkapan Go Ara: akan menghargai Kenangan Tak Terlupakan Ini

Data sementara per hari ini, Minggu, 29 November 2020 pukul 13.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi mencapai 900 jiwa. Mereka ditampung di lapangan kantor lama bupati Lembata.

Sementara itu, Volcano Observatory Notice for Aviation atau VONA menunjukkan warna oranye setelah Gunung Ili Lewotolok erupsi pagi tadi.

VONA digunakan sebagai peringatan dini ketika terjadi erupsi gunung untuk keamanan penerbangan.

Berdasarkan situs PVMBG, Gunung Ili Lewotolok berada pada status level II sejak 7 Oktober 2017.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Gemini, Taurus dan Aries 29 November 2020, dari Percintaan hingga Kesehatan

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, Sagitarius dan Pisces 29 November 2020, Kisah Kasih hingga Karir

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio, Leo, Libra dan Virgo 29 November 2020, Asmara, Karir, Keuangan dan Kesehatan

Peningkatan status dipicu oleh adanya peningkatan aktivitas vulkanik berupa kegempaan signifikan, terutama gempa tektonik lokal, vulkanik dalam dan vulkanik dangkal sejak pertengahan September 2017.

Pada Sabtu, 28 November 2020 lalu, gunung ini erupsi pada pukul 05.57 waktu setempat dengan tinggi kolom teramati 500 meter dari puncak gunung. Arah abu condong ke arah barat.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler