Wali Kota Bogor Bima Arya Ungkap Fakta Hasil Kajian, Buntut Pandemi Covid-19 42 Persen Warga di PHK

- 29 September 2020, 21:22 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat menjadi keynote speaker di Web Seminar (Webinar) Nasional UIKA dengan tema 'Semangat Entrepreneur bagi Milenial di tengah Pandemi Covid-19'.*/Dok. Humas Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat menjadi keynote speaker di Web Seminar (Webinar) Nasional UIKA dengan tema 'Semangat Entrepreneur bagi Milenial di tengah Pandemi Covid-19'.*/Dok. Humas Pemkot Bogor /

Saat ini Pemkot Bogor tengah fokus pada tiga bidang yang diminati di Kota Bogor, yakni membuat wisata alam dengan anggarkan sekitar Rp2 Miliar untuk membangun tracking alam di Mulyaharja.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, kini pihaknya fokus membangun urban farming dan Pemkot Bogor juga mengalokasikan anggaran untuk mendorong pelaku UKM terdampak masuk ke produsen dekorasi rumah tangga.

Baca Juga: Menilik Kekayaan Deklarator KAMI Gatot Nurmantyo, Aset Tanahnya Tersebar di Sukabumi hingga Maluku

"Proses sedang berjalan, sudah mulai pelatihannya, semoga Oktober sudah mulai kelihatan hasilnya. Kita meyakini selalu ada jalan untuk orang-orang yang mau berpikir dan berusaha, selalu ada peluang kesempatan di tengah tantangan, ujian cobaan, dan saya optimis bisa keluar dari Pandemi Covid-19," ungkapnya.

Diketahui, Pemerintah Kota Bogor memutuskan melanjutkan Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK) hingga 13 Oktober 2020 mendatang.

Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan, meski PSBMK dilanjutkan namun pihaknya tetap memerhatikan kebutuhan aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Lengkap Begini Cerita Deklarator KAMI Gatot Nurmantyo Diusir Polisi, Dicaci Maki Pendemo di Surabaya

Dengan begitu, pihaknya membolehkan aktivitas ekonomi di Kota Bogor tetap berjalan dengan pembatasan jam kerja hingga pukul 21.00 WIB.

Kendati begitu, pihaknya juga tetap menyerukan agar pelaku usaha tetap memerthatikan protokol kesehatan meski aktivitas perekonomiannya tetap berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

"Kami menyepakati bahwa berdasarkan data, kita masih melihat adanya kebutuhan untuk membatasi aktivitas warga. Namun, sektor perekonomian harus terus berjalan dan tentunya dengan penerapan protokol kesehatan ketat,” ujar Bima Arya.***

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x