Gara-gara Tren Staycation, Banyak yang Minat Buka Bisnis Hotel di Bogor

- 22 Desember 2023, 17:00 WIB
RedDoorz Syariah, dekat Rumah Sakit Medika Dramaga Bogor
RedDoorz Syariah, dekat Rumah Sakit Medika Dramaga Bogor /Foto: Istimewa

PEMBRITA BOGOR - Bogor menjadi destinasi favorit warga Jabodetabek yang ingin staycation atau liburan singkat. Efeknya berimbas pada potensi bisnis perhotelan di kota yang berjuluk sebagai Kota Hujan tersebut.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor menyebut jika rata-rata okupansi hotel di Kota Bogor selalu berada pada angka 70% - 90% baik pada hari kerja biasa maupun hari libur.

Pada hari kerja (weekday), hotel-hotel di Kota Bogor banyak diisi oleh tamu hotel dari kalangan korporat dan lembaga pemerintahan dari wilayah Jabodetabek untuk kegiatan rapat.

Sementara pada akhir pekan, tamu hotel yang mengisi hotel-hotel di Kota Bogor adalah wisatawan asal Jabodetabek yang menghabiskan libur singkat di akhir pekannya atau biasa disebut staycation.

Dengan karakteristik tersebut, Bogor terus menawarkan potensi bisnis yang menggiurkan bagi pelaku usaha perhotelan untuk menanamkan investasinya terutama untuk hotel budget.

Hal ini yang dirasakan oleh Alfons Tanuwijaya, pengusaha di bidang teknologi yang memutuskan untuk terjun ke bisnis perhotelan di Bogor.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Hotel Dekat Puncak Pass Terbaik dan Murah Terbaru 2023, Ada yang Bernuansa Eropa

Alfons mengaku mulai tertarik masuk ke bisnis hotel karena salah satu properti yang ia miliki di kawasan Cikini Jakarta. "Properti tersebut dulunya saya sewakan sebagai perkantoran dan sempat menjadi kantor pusat bisnis pribadi saya," jelasnya.

D tahun 2019, ia kemudian mendapatkan tawaran untuk bergabung menjadi salah satu mitra properti RedDoorz Indonesia.

Alfons yang tak memiliki latar belakang di bidang perhotelan langsung menerima tawaran tersebut. "Salah satu yang membuat saya tertarik adalah brand RedDoorz yang sudah terkenal dan sistem manajemen hotel RedDoorz yang memudahkan saya mengelola hotel tersebut," tuturnya.

Menjelang akhir tahun 2019, ia pun membuka bisnis hotel pertamanya yaitu RedDoorz near Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Merasa bisnis hotel pertamanya cukup menghasilkan, pada tahun 2021 Alfons mengalihfungsikan properti kedua miliknya yang sebelumnya digunakan sebagai toko alat musik untuk menjadi hotel, yaitu RedDoorz Plus @Batutulis Bogor di kawasan Batutulis, Kota Bogor.

RedDoorz Plus @Batutulis Bogor
RedDoorz Plus @Batutulis Bogor /Foto: Istimewa

Meski tak memiliki pengalaman sama sekali di bidang perhotelan, bisnis kedua hotel Alfons rupanya cukup moncer. Karena okupansi kedua hotel miliknya rata-rata selalu di atas 70 persen.

"Strateginya adalah selalu mengikuti saran-saran yang diberikan oleh manajemen RedDoorz dan memanfaatkan dengan benar program marketing yang dijalankan RedDoorz," jelas Alfons.

Selain Alfons, pengusaha yang juga mencicipi geliat bisnis hotel di Bogor adalah Ricky Martawijaya, pemilik Hotel RedDoorz Syariah near Rumah Sakit Medika Dramaga, Bogor.

Sebelum bergabung sebagai mitra properti RedDoorz, Ricky terlebih dahulu sempat tertarik untuk menjadi mitra dari salah satu operator hotel lain.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Hotel Nyaman di Bogor dengan Lokasi Strategis, Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga

"Namun pada awal pandemi, sebelum saya benar-benar bergabung, operator hotel tersebut bangkrut dan saya pun berpindah ke RedDoorz pada 2020," jelas Ricky.

Menjadi mitra properti RedDoorz, Ricky mengaku mendapatkan pelayanan yang jauh berbeda dari operator hotel sebelumnya. "Manajemen RedDoorz sangat mendukung bisnis hotel kami, terutama dalam memberikan respon cepat ketika kami sedang butuh sehingga komunikasi pun menjadi lebih mudah," katanya.

Banjir Tamu dengan Predikat Top Property

Baik Hotel milik Alfons dan Ricky telah mendapatkan predikat Top Property yaitu hotel RedDoorz yang mendapat kategori rating di atas 4.6 dari tamu hotel. Mitra properti yang hotelnya mendapat predikat ini akan mendapat dukungan dan menerima program-program lebih dari RedDoorz.  

Untuk bisa mendapatkan label Top Property, mereka tentu memiliki strategi khusus. "Saya selalu mengutamakan pelayanan kepada tamu hotel, seperti memberikan voucher menginap gratis 1 malam ketika lampu hotel padam saat tamu hotel menginap, atau menyediakan perangkat smartphone untuk tethering ketika wifi di kamar hotel bermasalah," kata Alfons.

Sementara strategi yang dijalankan Ricky adalah dengan terus menjaga dan meningkatkan kebersihan setiap kamar.

"Saya juga selalu memastikan tamu hotel mendapatkan peralatan yang dibutuhkan saat menginap seperti peralatan dapur yang lengkap, perlengkapan mandi, dan sebagainya." katanya.

Dapur bersama di Hotel RedDoorz Syariah, dekat Rumah Sakit Medika Dramaga, Bogor.
Dapur bersama di Hotel RedDoorz Syariah, dekat Rumah Sakit Medika Dramaga, Bogor. /Foto: Istimewa

Baik Alfons dan Ricky, saat ini sedang berusaha untuk menambahkan jumlah properti yang akan dijadikan hotel RedDoorz. "Selain karena pasarnya sudah ada, berbisnis hotel dengan RedDoorz juga sangat nyaman dan menguntungkan," tutup Alfons.

Editor: Khairul Anwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x