Pesan Khatib Idul Fitri 2024 di Bogor: Ada Lima Poin Ketakwaan yang Harus Dilanjutkan Usai Bulan Ramadhan

10 April 2024, 12:00 WIB
Cendekiawan Muslim pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah, Kota Bogor, Jawa Barat, Dr Solahudin, Lc, MA.Hum saat menjadi khatib shalat Idul Fitri 1445 Hijriah di Lapangan Masjid Al-Khoslan, Bogor, Rabu (10/4/2024). /Foto: DKM Masjid Al-Khoslan/

PEMBRITA BOGOR - Seiring perjalanan bulan suci Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia tengah merenungkan esensi ketakwaan dalam menjalankan ibadah puasa.

Dr. Solahudin, cendekiawan Muslim dan pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Kota Bogor, Jawa Barat, menyoroti pentingnya ketakwaan sebagai landasan utama dalam menjalani ibadah puasa.

Dalam khotbahnya di Lapangan Masjid Al-Khoslan saat Shalat Idul Fitri, ia menegaskan, "Di bulan Ramadhan semua umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh agar bertakwa."

Rujukan utamanya adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada surah Al-Baqarah 183, yang menegaskan kewajiban puasa dengan tujuan agar umat manusia dapat mencapai tingkatan ketakwaan yang lebih tinggi.

Solahudin menggambarkan takwa sebagai suatu bentuk ketaatan kepada Allah SWT yang dilandasi oleh harapan akan pahala-Nya dan ketakutan akan azab-Nya.

Dalam pembahasannya, Solahudin menekankan pentingnya menjaga dimensi muttaqin tidak hanya selama Ramadhan, tetapi juga kapanpun dan dimanapun.

Menurutnya, ketakwaan harus menjadi pola hidup yang terus dipertahankan oleh umat Muslim. Hal ini tercermin dalam berbagai amalan, seperti menjaga shalat lima waktu secara berjamaah, melanjutkan ibadah puasa wajib dengan puasa sunnah, serta gemar bersedekah dan berinfak.

Salah satu poin penting yang disoroti oleh Solahudin adalah menjaga lisan dan perilaku dari maksiat kepada Allah SWT.

Bulan Ramadhan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengendalikan kata-kata dan perbuatan agar selaras dengan ajaran agama.

Solahudin: Umat Muslim Harus Berlaku Adil

Selain itu, Solahudin juga menekankan pentingnya berlaku adil dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hubungan sosial maupun ekonomi. Menurutnya, ketakwaan tidak hanya terwujud dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam cara kita berinteraksi dengan sesama manusia.

Dalam konteks keluarga, Solahudin menyoroti pentingnya kedua orang tua dalam berlaku adil terhadap anak-anaknya. Hal ini menjadi cerminan dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya keadilan dalam pembagian kasih sayang dan perhatian terhadap setiap anggota keluarga.

Sebagai penutup, Solahudin merangkum lima poin penting bentuk ketakwaan yang harus terus dipertahankan setelah berakhirnya bulan Ramadhan.

Baca Juga: Catat! Pemkot Bogor Umumkan Tempat Ibadah Salat Idul Fitri 2024, Ini Lokasinya

Dengan menekankan aspek ibadah, kebajikan, pengendalian diri, dan keadilan, Solahudin mengajak umat Muslim untuk mengukuhkan komitmen mereka dalam menjalani kehidupan yang penuh makna dan berlandaskan ketakwaan kepada Allah SWT.

Melalui refleksi mendalam tentang pesan Solahudin, diharapkan umat Muslim dapat menginternalisasi nilai-nilai ketakwaan dan menjadikannya sebagai landasan utama dalam setiap aspek kehidupan mereka, bukan hanya ketika berada di bulan suci Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Tags

Terkini

Terpopuler