Makna Dibalik Perayaan Maulid, Muhasabah Cinta Nabi Muhammad SAW

- 8 Oktober 2021, 12:24 WIB
Makna Dibalik Perayaan Maulid, Muhasabah Cinta Nabi Muhammad SAW
Makna Dibalik Perayaan Maulid, Muhasabah Cinta Nabi Muhammad SAW /Freepik.com

PR BOGOR – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, tidak hanya menjadi perayaan seremonial, ajang gengsi dan ajang perbaikan gizi ‘makan-makan’ saja.

Tetapi, maulid menjadi momentum membangkitkan kembali semangat dan kecintaan kita kepada Rasullullah SAW.

Bisa dikatakan, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi ajang untuk meningkatkan ‘gizi’ spiritual kita atau keimanan, menelaah sirah Rasullah SAW, kemudian mengikuti semua syariat yang dibawanya.

Selain itu, menjadikan menjadikan Rasulullah idola dan teladan dalam kehidupan kita, sehingga nutrisi untuk menjalankan sunnahnya terpenuhi.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW 2021 untuk Memperingati Kelahiran Rasulullah

Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi SAW adalah sebagai upaya untuk mengenal keteladanan Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran Islam.

Dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW merupakan pemimpin besar yang luar biasa. Beliau selalu memberikan teladan bagi umatnya.

Namun, dari semua itu, inti dari perayaan mauled adalah untuk mengingat, mengatur kembali serta menata tentang kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.

Inilah yang dimaksud sebagai ajang perbaikan ‘gizi’ spritual untuk lebih mencintai dan meneladani Rasulullah.

Baca Juga: Perayaan Maulid Nabi Muhammad di 6 Negara Dunia, Mulai dari Turki hingga Amerika Serikat

Selain itu, hakikat perayaan mauled merupakan bentuk pengungkapan rasa senang dan syukur atas diutusnya Nabi Muhammad SAW ke dunia ini.

Namun, ada suatu hal yang membuat sebagian orang menjadi ragu-ragu untuk merayakan peringatan maulid ini.

Hal itu, adalah ketiadaan perayaan semacam ini pada masa-masa awal Islam yang istimewa (alqurun al ula al mufadhalah).

Argumen ini, bukanlah alasan yang tepat untuk melarang perayaan itu, karena tidak ada seorang pun yang meragukan kecintaan mereka radhiyallahu ‘an hum terhadap Nabi SAW.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Bertema Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Namun, kecintaan ini mempunyai cara dan bentuk pengungkapan yang bermacam-macam. Tentu saja bentuk pengungkapan rasa cinta kita kepada Rasulullah, berbeda dengan para sahabat kala itu.

Berbahagia dan bergembira dengan adanya Nabi Muhammad SAW merupakan ibadah, tapi cara pengungkapan kebahagiaan itu hanya merupakan washilah (sarana) yang diperbolehkan untuk dilakukan.

Setiap orang dapat memilih cara yang paling sesuai dengan dirinya untuk mengungkapkan hal tersebut.

Baca Juga: POPULER HARI INI: 19 Link Twibbon Maulid Nabi 2021 hingga Ganjil Genap di Kawasan Puncak Bogor Diperpanjang

Di tengah pandemi ini, tetaplah mengikuti prosedur pelaksanaan kegiatan bersama seperti dianjurkan pemerintah, menerapkan protokol kesehatan, menjaga diri dan juga orang lain dari hal membahayakan.

Kalau memang tidak memungkinkan berkumpul ramai-ramai seperti biasanya, gaungkan maulid secara virtual.

Momentum maulid ini mengajarkan kita cara merawat cinta kepada Baginda Rasulullah SAW dan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x