Disebut Negaranya Pahlawan karena Selamatkan Serangan di Wina, Warga Turki: Saya Lahir di Austria

- 4 November 2020, 06:46 WIB
Polisi berjaga didepan kantor Kementerian Dalam Negeri Austria pasca penembakan di Wina, Austria
Polisi berjaga didepan kantor Kementerian Dalam Negeri Austria pasca penembakan di Wina, Austria /ANTARA/REUTERS/Lisi Niesner/tm/am


PR BOGOR - Dua pria Turki membantu menyelamatkan seorang petugas polisi dan dua wanita selama serangan mematikan di Wina, Austria.

Tindakan dua warga negara Turki itu dianggap negaranya sebagai langkah yang sangat heroik.

"Dia terbaring di tanah dan kami berlari dengan cara zig-zag," kata Mikail Ozen, seorang pelatih pribadi dan pejuang seni bela diri campuran, kepada wartawan, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Reuters, Selasa, 3 November 2020.

Baca Juga: Permintaan dari Keluarga, Polisi Putuskan Tak Akan Autopsi Jenazah Komedian Park Ji-sun

Dua warga Turki itu sempat diminta mundur demi keselamatannya, namun keduanya tetap tangguh beraksi menyalamatkan dua polisi dalam serangan maut tersebut.

Namun dia mengatakan mereka berjalan dan membantu membawa petugas yang terluka itu ke ambulans.

Serangan di Wina disebut Pemerintah Asutria sebagai serangan teroris Islam hingga menewaskan empat orang.

Baca Juga: SGM Hadir Sejak 1965 dan Aqua 1973, Danone Angkat Bicara Bilang Tak Ada Hubungannya dengan Politik

“Mereka kaget, dan kami kaget ... Paramedis berdiri di sana ... Kami saling memandang dan kami berjalan saja. Kami melakukan apa yang diperlukan," katanya.

“Saya, sebagai seorang Muslim keturunan Turki, ingin mengatakan: Saya tinggal di Austria, saya lahir di Austria, saya bersekolah di Austria dan mempelajari profesi saya di sini di Austria,” kata Ozen.

“Jika hal yang sama terjadi lagi hari ini, saya akan melakukan hal yang persis sama tanpa berpikir dua kali. Karena kami tinggal di Austria, kami mendukung Austria,” imbuhnya lagi.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: Drama Lima Gol Madrid vs Inter, Liverpool dan Munchen Berpesta

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer pada konferensi pers mengatakan, dua petugas kepolisian yang terluka dalam insiden itu dibawa ke tempat aman oleh warga yang berlatarbelakang imigrasi.

Polisi Wina tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar atas insiden ini.

Sebelumnya, Gultekin mengatakan, dia dan Ozen berada di pusat kota Wina ketika mereka mendengar suara tembakan.

Baca Juga: Taylor Swift, John Legend, Katy Perry, dan Leonardo Dicaprio Coblos Joe Biden di Pemilu AS 2020

Mereka langsung menuju ke arah kebisingan dan melihat seorang pria bersenjata menembak seorang pejalan kaki.

"Setelah saya membawa wanita yang terluka itu ke restoran terdekat, teroris itu mengarahkan senjatanya ke arah saya," kata Gultekin, seraya menambahkan dia menjatuhkan dirinya ke tanah dan kakinya terluka ringan.

"Kami masuk ke mobil teman saya dan pergi ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut," katanya.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions 4 November 2020: Tersajinya Big Match Real Madrid vs Inter Milan

Gultekin mengatakan, mereka juga membantu seorang wanita lanjut usia pindah ke lokasi yang aman.

Tindakan kedua pria itu mendapat pujian dari Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, yang hubungan negaranya dengan Austria telah tegang dalam beberapa tahun terakhir.

“Tadi malam ada dua pahlawan di #Vienna. Recep Tayyip dan Mikail melakukan apa yang diharapkan dari seorang Turki dan Muslim sejati! Terima kasih anak muda. KAMI BANGGA PADAMU!" tulisnya di Twitter.

Baca Juga: Demokrat Berkuasa Lagi? Dixville Notch Selalu Jadi Kota Pertama Perhitungan Suara, Joe Biden Menang

Pada konferensi pers, dia berbicara dengan mitranya dari Austria untuk menyampaikan belasungkawa dan mengulangi pujiannya untuk dua warga negaranya itu.

Mevlut Cavusoglu mengatakan mereka telah mengabaikan risiko terhadap kehidupan mereka sendiri untuk membantu para korban.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah