Asia Menjadi Kawasan Kedua yang Memiliki Lebih dari 10 Juta Kasus Terinfeksi Covid-19

- 25 Oktober 2020, 11:30 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pexels/cottonbro//

PR BOGOR – Kini jumlah kasus terinfeksi Covid-19 di Asia telah melampaui lebih dari 10 juta pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020.

Melansir dari Reuters, hal ini disebabkan karena lonjakan kasus yang masih terus meningkat di India meskipun terjadi perlambatan dan penurunan di negara lain.

Di bawah Amerika Latin, Asia menyumbang sekitar seperempat dari total kasus global yakni 42,1 juta kasus. Dengan lebih dari 163.000 kematian, kawasan ini menyumbang sekitar 14 persen dari total kasus global.

Baca Juga: Komentar Soal Penangkapan Gus Nur, Fadli Zon: Seperti di Zaman Penjajahan Belana dan Jepang Dulu

Penghitungan Reuters didasarkan pada pelaporan resmi negara. Jumlah sebenarnya dari kasus dan kematian kemungkinan besar jauh lebih tinggi, mengingat masih rendahnya dalam melakukan uji tes Covid-19 pengujian dan potensi pelaporan yang kurang di banyak negara.

Terlepas dari lonjakan di Asia, kawasan ini secara keseluruhan telah mengalami peningkatan terkait penanganan pandemi dalam beberapa pekan terakhir.

Asia Selatan yang diwakili oleh India adalah yang paling parah terkena dampaknya, dengan hampir 21 persen kasus dari total kasus global yang dilaporkan dan 12 persen kematian.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris Manchester United vs Chelsea Berakhir Dengan Skor Kacamata

Ini berbeda dengan negara-negara seperti China dan Selandia Baru yang telah mencatatkan nihil kasus dan juga Jepang, yang memiliki penurunan tajam pada kasus terinfeksi Covid-19.

India menjadi negara paling parah setelah Amerika Serikat (AS), meskipun infeksi melambat di negara terpadat kedua di dunia tersebut.

India melaporkan lebih dari 57.000 kasus setiap hari yang dilihat secara rata-rata mingguan, dengan 58 kasus baru per 10.000 orang, serta rata-rata 764 kematian per hari.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Secara keseluruhan, India telah melaporkan hampir 7,8 juta kasus terinfeksi, di bawah AS sebesar 8,5 juta, dan hampir 118.000 kematian, dibandingkan 224.128 di AS.

Tetangga timur India, Bangladesh, adalah negara terparah kedua di Asia, dengan total hampir 400.000 kasus. Meski begitu, infeksi harian di negara ini telah melambat menjadi 1.453, kurang dari 40 persen dibanding bulan Juli.

Meskipun terjadi pelambatan kasus terinfeksi di Bangladesh, namun negara ini mengalami resesi parah akibat dampak dari gelombang kedua Covid-19 yang menghantam pasar utama di Eropa dan Amerika Serikat.

Di Asia Tenggara, Indonesia telah melampaui Filipina pada minggu lalu sebagai negara yang paling parah terkena infeksi dengan lebih dari 370.000 kasus.

Menjadi negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia telah berjuang untuk mengendalikan wabah. Pemerintah Indonesia sangat gencar untuk mengamankan pasokan vaksin yang masih dalam tahap pengembangan.

Filipina, yang pekan lalu melaporkan jumlah kasus harian terbesar dalam sebulan, telah memberlakukan pembatasan sosial di sekitar ibu kota Manila hingga 31 Oktober.

Kepala Program Darurat badan PBB, Mike Ryan mengatakan, jumlah kasus kematian global Covid-19 bisa bertambah jika vaksin belum tersedia.

“Jumlah kematian global akibat COVID-19 bisa berlipat ganda menjadi 2 juta sebelum vaksin berhasil digunakan secara luas dan bahkan bisa lebih tinggi,” ujarnya.***

Editor: Aldi Sultan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x