Zakharova juga menyoroti pentingnya persatuan politis dan geografis penduduk Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat dalam upaya menyelesaikan konflik dengan Israel.
"Tanpa kesatuan itu, ada risiko situasi di zona konflik bisa kembali ke status quo sebelum 7 Oktober, yang pada akhirnya akan memicu lagi gelombang kekerasan, semakin banyak korban jiwa, dan kian meruntuhkan stabilitas Timur Tengah," kata Zakharova.
Peran negaranya, Rusia, kata Zakharova, juga berpengaruh. Rusia berinisiatif menggelar konsultasi tingkat menteri bagi pihak-pihak luar yang terlibat dalam penyelesaian konflik di Palestina-Israel.
Baca Juga: Hamas Kutuk Serangan Israel Penjajah ke Rafah Selatan: Netanyahu-Joe Biden Harus Bertanggung Jawab!
Hingga kini, agresi militer Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 sudah menewaskan sedikitnya 29.954 warga Palestina dan mencederai lebih dari 70.000 orang lainnya.
Data dari PBB menginformasikan, 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur, dan menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.***